"Jam 17.00 WIB saya makan, 20.30 WIB baru terasa ingin ke belakang, terus mual-mual," imbuhnya.
Merasa kondisi tubuhnya semakin memburuk, dia kemudian memeriksakan kesehatannya ke bidan desa setempat pada sekitar pukul 21.30 WIB.
"Saya merasakan mual itu jam 21.30 WIB, lalu ke bidan desa, minum obat malah muntah-muntah, akhirnya ke Puskesmas," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan korban lainnya, Karsa Supi. Dia pun mengaku hanya makan nasi dengan sedikit daging sapi dari dalam nasi kotak itu.
"Saya makan jam 16.00 WIB, perut sudah tidak enak, padahal makannya sedikit, kok muntah-muntah," tandasnya.
Hajatan warga Dukuh Kebon Loji, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, itu disebut akan tetap berlangsung pada Minggu (30/4/2023) meski makanan hantarannya diduga menjadi penyebab ratusan orang keracunan.
"Hajatannya besok tetap berlangsung, tetapi tadi sudah diberikan pendampingan dan edukasi," tukas Didik.
Dia pun mengimbau kepada para warga agar lebih berhati-hati dalam memasak makanan yang nantinya akan disajikan untuk tamu.
"Kami edukasi untuk kehati-hatian, makanan yang akan disajikan berikutnya tentu sudah harus dipisahkan, bukan lagi bahan makanan yang kemarin," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.