KOMPAS.com - Pengakuan Tohari alias Mbah Slamet sebagai dukun pengganda uang tak akan berhasil bila tak dibantu oleh rekannya, Budi Santoso (BS).
Warga Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah itu berperan dalam mempromosikan praktik penggandaan uang yang dilakukan oleh Mbah Slamet melalui media sosial Facebook.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, BS memiliki kemampuan untuk mempromosikan praktik penggandaan uang Mbah Slamet melalui Facebook.
"BS hanya mempertemukan antara korban dan tersangka dan mempromosikan di Facebook, karena tersangka (Mbah Slamet) tidak punya kemampuan dalam menggunakan Facebook," kata Hendri, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (5/4/2023).
Dengan peran tersebut, Hendri menyampaikan bahwa BS menerima imbalan sejumlah uang dari Mbah Slamet.
Baca juga: Cara Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Hilangkan Jejak 12 Orang yang Dibunuh...
"BS mendapat imbalan dari tersangka antara Rp 5 juta sampai Rp 10 juta," ujar Hendri.
Menurut Hendri, hingga saat ini, polisi telah mengevakuasi 12 jenazah yang diduga korban Mbah Slamet.
"Saya pastikan hari ini totalnya 12 mayat," ucap Hendri.
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kami menemukan 1 mayat, hari kedua 9 mayat, dan hari ketiga 2 mayat," imbuhnya.
Sementara itu, dia melanjutkan, Mbah Slamet tak bisa menjawab ketika diminta menyebutkan identitas mayat yang ditemukan pada tiap lubang.
Tersangka hanya bisa menyebut dua orang korban pasangan suami-istri yang juga dikubur di area lahan milik Mbah Slamet itu.
Selain itu, tersangka yang melakukan aksi pembunuhan sejak tahun 2020 itu mengaku tidak ingat jarak waktu pembunuhan para korbannya.
Baca juga: Anak Korban Pembunuhan Dukun Banjarnegara Sebut Sang Ibu Sempat Tolak Permintaan Mbah Slamet
Oleh karena itu, menurut Hendri, pihaknya tak menutup kemungkinan akan adanya temuan jenazah korban Mbah Slamet yang lainnya.
Kepada kepolisian, Mbah Slamet mengaku melakukan aksi kejinya kepada para korbannya itu sendirian.
Tersangka mengajak korbannya ke lokasi eksekusi dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Setibanya di lokasi, tersangka menyuguhkan minuman yang telah diberi racun potasium dan penenang kepada korbannya dengan dalih ritual penggandaan uang.
"Ritual dimulai pukul 20.00 WIB malam, tapi sejak sore pukul 16.00 WIB saya sudah berangkat. Ritual sekitar satu jam. Ritualnya hanya ngobrol-ngobrol saja. Kalau sudah pukul 19.30, mulai saya kasih minum itu," kata Mbah Slamet.
Baca juga: Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Berasal dari Berbagai Daerah
Tersangka akan dikenakan pasal berlapis karena selain membunuh juga mengambil uang milik para korban.
Tersangka pun dapat dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Promosikan Dukun Pengganda Uang Lewat Facebook, Warga Comal Pemalang Ini Jadi Tersangka"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.