KOMPAS.com - Polisi kembali menemukan dua jasad yang diduga korban Tohari (45) alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Selasa (4/4/2023).
Dengan penambahan tersebut, jumlah jasad yang diduga korban dukun pengganda uang itu kini sebanyak 12 orang.
Dua jasad itu berhasil ditemukan setelah polisi mendapat petunjuk dari tersangka, yakni Mbah Slamet.
Kabibdhumas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy membenarkan soal penemuan dua jasad tersebut.
"Iya, total ada 12 jenazah ditemukan," kata Iqbal, dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (4/4/2023).
Baca juga: Sosok Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang yang Bunuh 11 Orang di Banjarnegara, Ternyata Residivis
Iqbal mengatakan, jasad-jasad itu diduga telah terkubur selama enam bulan, namun pihaknya saat ini masih menunggu detail para korban melalui penyelidikan tim Disaster Victim Identification (DVI).
"Ada yang tinggal tengkorak saja," ujar Iqbal.
Polisi melakukan penggalian di lereng bukit yang ditanami singkong dan pohon puspa. Di lokasi itulah petugas menemukan tulang belulang dan jenazah dalam kondisi utuh namun mulai membusuk.
Pada setiap titik atau lubang, setidaknya terdapat dua hingga tiga jenazah yang dikubur di kedalaman 80 sentimeter hingga satu meter.
Dalam upaya pencarian para korban, Mbah Slamet dilibatkan untuk menunjukkan lokasi penguburan jenazah.
Sanem, istri Mbah Slamet mengaku tidak tahu bahwa suaminya telah melakukan pembunuhan terhadap para korbannya.
Baca juga: 5 Fakta Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Beraksi Sejak 5 Tahun Lalu, Diduga Bunuh 10 Orang
Sanem menambahkan, dia sejak setahun terakhir telah ditelantarkan oleh suaminya itu.
"Apa aktivitasnya saya tidak tahu, saya saja ditelantarkan selama satu tahun ini," ucap Sanem.
Menurut Sanem, rumahnya memang sering kedatangan tamu, namun dia tidak mengetahui maksud kedatangan para tamu itu.
"Saya cuma disuruh buatkan teh," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Mahbudiono melaporkan bahwa Mbah Slamet sehari-harinya jarang terlihat, warga pun tak banyak yang tahu pasti soal usahanya.
"Terkait profesinya banyak warga yang tidak tahu persis dan mengetahui akan hal itu, tapi istrinya sempat dagang kubis," bebernya.
Mahbudiono baru mengetahui Mbah Slamet adalah seorang dukun pengganda uang ketika salah satu korbannya yang berasal dari Pekalongan membeberkan hal tersebut.
Baca juga: Belum Teridentifikasi, 9 Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Dimakamkan
Terkait lahan yang digunakan tersangka untuk mengubur para korbannya, dia melanjutkan, merupakan milik orangtua Mbah Slamet.
"Saya tahu ada satu mayat saja merinding apalagi ini banyak sekali. Masyaraakat juga resah dengan adanya kejadian seperti ini," paparnya.
Sedangkan rumah Mbah Slamet, kades itu mengatakan, terletak jauh di pinggiran dan bersebelahan dengan sungai.
"Karena jauh dari warga yang lain, orang-orang juga cuek," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.