Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Kencing Tikus, Dua Warga Gunungkidul Meninggal Dunia

Kompas.com - 12/03/2023, 13:55 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat lonjakan kasus leptospirosis di triwulan pertama 2023. Total sudah ada 29 kasus dengan korban meninggal dunia dua orang.

"Memasuki Maret ada penambahan yang cukup signifikan. Total hingga sekarang sudah ada 29 kasus leptospirosis," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty saat dihubungi wartawan melalui telepon, Minggu (12/3/2023).

Dijelaskannya angka ini memang mengkhawatirkan apalagi data Dinas Kesehatan Gunungkidul, selama 2022 lalu dilaporkan sebanyak 31 kasus Leptospirosis. 4 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Gejala Leptospirosis atau Penyakit Kencing Tikus dari Ringan hingga Berat

Adapun tiga bulan terakhir kasus menyebar di zona utara Gunungkidul, seperti Kapanewon Patuk, Nglipar, dan Gedangsari. Dari 29 kasus paling banyak di Kapanewon Nglipar.

"Ada dua orang yang meninggal dunian, berasal dari Kapanewon Nglipar dan Gendangsari," kata dia.

Dewi mengatakan, pihaknya langsung bergerak dan menginstruksikan satgas one health terutama di kapanewon Nglipar untuk segera melakukan pencegahan maupun penananganan menekan laju penyebaran penyakit yang bersumber dari kencing tikus ini.

Adapun penularan leptospirosis melalui luka di tubuh, dan gejala panas, bisa muncul rasa sakit di badan, mual muntah dan lain-lain, tergantung daya tahan tubuh.

"Bisa menyebabkan kematian karena yang diserang bagian ginjal," kata Dewi.

Untuk pencegahan, Dewi menyebut pola hidup bersih dan sehat, dan saat beraktivitas di sawah atau ladang diminta memakai alat pelindung diri.

Jika merasa mengalami gejala sakit bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Pencegahan pake APD kalo bekerja misal sepatu boot baju lengan panjang sarung tangan dan lain lain," kata dia.

Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto mengatakan, pihaknya berharap pemkab Gunungkidul bekerja keras untuk mengurangi penyebaran kasus. Sehingga tidak ada lagi korban jatuh.

"Sosialisasi pencegahan harus digalakkan karena penyebaran penyakit ini juga berkaitan dengan kebersihan lingkungan," kata dia.

Baca juga: 5 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Sampang, Warga Diminta Jaga Kebersihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com