YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Relawan Ganjar Pranowo dari berbagai organisasi di Yogyakarta tergabung di Omah Putih. Para relawan ini mendukung gubernur Jawa Tengah itu sebagai calon presiden agar dapat berkontestasi pada Pemilu 2024.
Namun, untuk diketahui saat ini Ganjar masih belum mendapatkan tiket dari partainya, yakni PDI Perjuangan untuk menjadi Calon Presiden 2024.
Terkait hal ini, ketua panitia pembentukan Omah Putih, Bhayu Malam mengatakan relawan Ganjar Pranowo ini 40 persen merupakan relawan Jokowi pada 2019 lalu.
Baca juga: Dukung Ganjar Jadi Capres, PAN Dinilai Cari Keuntungan Pribadi buat Katrol Elektabilitas
Sambung Bhayu, jika nantinya Ganjar tidak mendapatkan tiket dari PDI-P, maka akan muncul gelombang besar dari para relawan ini.
"Perhitungan kami 40 persen organ (organisasi) Pro Jokowi berubah nama ke pro GP (Ganjar Pranowo), ini pasti akan bereaksi dan menjadi gelombang besar. Semoga ada kawan struktural yang mendengar ini gelombang besar relawan pro GP," ujarnya saat ditemui di Semaki, Kota Yogyakarta, Rabu (1/3/2023).
Bhayu berandai-andai jika PDI-P mencalonkan tokoh lain seperti Ridwan Kamil, Puan Maharani, atau Anies Baswedan dia mempertanyakan sikap ketua umum Megawati Soekarnoputri, mengingat relawan Ganjar sudah dalam skala yang besar.
"Berandai-andai apakah mungkin PDI-P ngusung Mas Anies, apakah mungkin ngusung Ridwan Kamil, jika terjadi munas besar mengusulkan Mbak Puan apakah tidak terpikirkan masa yang besar seperti ini, tidak ada sama sekali di pikiran Bu Mega," ujar Bhayu.
Jika nantinya PDI-P tidak mencalonkan Ganjar Pranowo, Bhayu menjelaskan posisi Omah Putih tetap mendukung dan menyuarakan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.
"Apapun rekomendasi yang disampaikan setiap partai kita berada di posisi Ganjar Pranowo center yang terbaik untuk kepentingan bangsa," kata dia.
Baca juga: Magnet Ganjar Menuju Pilpres: Dulu Dilirik Nasdem dan Kini Didukung PAN, tapi PDI-P Masih Diam
Siswanto atau kerap disapa Wawan Tape, Koordinator Tugiman Center menambahkan, Omah Putih diawali dengan sebuah pergerakan beberapa aktivis alumni FH UGM 87, beberapa aktivis alumni ISI Yogyakarta dan beberapa aktivis lainnya yang menggelar acara Ulang Tahun Ganjar Pranowo dengan tema "Dirgahoree Tugiman" pada 10 November 2022 di Plaza Ngasem Yogyakarta.
"Acara yang bernuansa nilai kesenian tradisi tersebut mengundang puluhan ormas ormas pendukung Ganjar Pranowo serta dihadiri ratusan masyarakat," ucapnya.
Lanjut dia sukses dengan acara “Dirgahoree Mas Tugiman” di Plaza Ngasem, para aktivis pelopor sepakat untuk makin mempertajam dan menyatukan persepsi, secara lebih terstruktur dan terukur dalam kerangka mensosialisasikan dan mengenalkan figur Ganjar Pranowo hingga ke level nasional.
Baca juga: Anies dan Prabowo Makin Sering Show Up, Pengamat: Kejar Ketertinggalan Elektabilitas dari Ganjar
"Terbangunlah ide untuk memiliki sebuah tempat yang representatif guna dijadikan markas pergerakan, tersebutlah kemudian nama Omah Putih," ungkapnya.
Selain warna rumahnya yang serba putih, Tugiman senter berharap idiomatik putih akan melekat pada sosok Ganjar Pranowo yang identik dengan rambutnya yang selalu putih.
Bertepatan dengan lajunya pergerakan massa di wilayah DIY maka Tugiman Senter dengan Omah Putihnya menawarkan markasnya tersebut digunakan untuk markas bersama ormas ormas pendukung Ganjar Pranowo diwilayah DIY dan sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.