Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Mayat "Mr X" yang Terikat Tali Rafia Diketahui, Jenazah Diambil Keluarga

Kompas.com - 21/02/2023, 19:47 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

Ilustrasi korban pembunuhan, tempat kejadian perkaraSHUTTERSTOCK/ New Africa Ilustrasi korban pembunuhan, tempat kejadian perkara

PURWOREJO, KOMPAS.com- Teka-teki identitas mayat "Mr X" yang ditemukan warga Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing, Purworejo akhirnya terungkap.

Mayat tersebut adalah warga Bantul, DI Yogyakarta.

KBO Reskrim Polres Purworejo Iptu Tri Atmoko mengatakan, sebelumnya ciri-ciri fisik korban telah berhasil diidentifikasi.

Baca juga: Mayat Misterius Terikat Tali Rafia Gegerkan Warga Purworejo

Hal itu berdasarkan hasil autopsi yang telah dilakukan dengan mendatangkan tim dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng.

Saat ini, korban sudah diambil keluarganya setelah menginap satu malam di RSUD Tjitrowardoyo Purworejo.

"Iya benar, warga Bantul. Yang bersangkutan sudah diambil keluarganya hari ini," kata Tri Atmoko saat dikonfirmasi dikantornya pada (21/2/2023) sore.
Baca juga: Polisi Ungkap Ciri-ciri Mayat Mr X yang Terikat Tali Rafia Diduga Korban Pembunuhan di Purworejo

Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus yang sempat membuat geger warga sekitar kejadian itu.

"Masih kita lakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," kata Tri Atmoko.

Diketahui, mayat tersebut ditemukan warga dalam keadaan tengah mengalami pembusukan. Estimasi kematian korban diperkirakan 4-7 hari, berdasarkan kesimpulan pelaksanaan autopsi yang disampaikan secara lisan oleh dr. Dian Novitasari dari Biddokkes Polda Jateng.

"Pada tubuh korban terdapat kekerasan tumpul memar di kepala, wajah, leher, perut, luka lecet pada wajah dan lengan. Pada bagian kepala terdapat resapan darah yang mengakibatkan pendarahan batang otak," kata Tri Atmoko.

Tri mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa memberikan identitas lengkap korban karena masih dalam tahap penyelidikan.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap segala kemungkinan kejahatan.

Diberitakan sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Khusen Martono menyebut, mayat warga Bantul itu ditemukan di kebun milik warga setempat yang terletak di pinggiran jalan.

"Iya betul kita dapat informasi tadi bagi bahwa ada mayat ditemukan di Desa Kaligono. Lokasinya di kebun warga di pinggir jalan," kata Khusen saat dikonfirmasi usai evakuasi pada Senin (20/2/2023).

Khusen menambahkankan, posisi korban ditemukan di jurang sedalam 5 meter. Evakuaisi sempat menjadi tontonan warga sekitar yang penasaran atas ditemukannya mayat tersebut.

"Setelah kami lakukan olah TKP, ditemukan adanya dugaan tindak pidana. Kemudian mayat kita bawa ke RSUD Tjitrowardojo Purworejo untuk dilakukan autopsi," kata Khusen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com