Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Akan Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UIN Sunan Kalijaga

Kompas.com - 01/02/2023, 10:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) melakukan audiensi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Agenda audiensi pada Selasa (31/1/2023) ini bertujuan untuk meminta izin kepada Sultan bahwa pada 13 Februari 2023 akan ada perwakilan dari Vatikan yang berkunjung ke Yogyakarta.

"yang berkunjung yaitu Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot, M.C.C.J., Prefek Dikasteri Dialog Antarumat Beragama di Tahta Suci Vatikan, Ia berharap bisa bertemu dengan Sri Sultan," kata Ketua PWKI Mayong Suryo Laksono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/1/2023).

Kedatangan Kardinal Miguel Ayuso ke Yogyakarta adalah mewakili Paus Fransiskus untuk menerima gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Baca juga: Tanah Sultan Tak Dilepas untuk Jalan Tol, Pemprov DIY Bahas Skema Perjanjian Sewa

“UIN memberikan gelar Doktor Kehormatan kepada Paus tapi karena kesehatannya tidak memungkinkan maka diwakili oleh salah seorang kardinalnya,” katanya.

Menurut dia, audiensi ini ditanggapi dengan baik oleh Sultan. PWKI akan berkoordinasi dengan pihak Protokol Kepatihan untuk menentukan jadwal pertemuan dengan perwakilan dari Vatikan.

Dalam audiensi ini dirinya juga melaporkan hasil kunjungan resmi PWKI pada 16 November 2022 lalu, ke Tahta Suci Vatikan. Selain mempromosikan perdamaian dunia, PWKI juga membawa cendera mata berupa Gunungan Wayang Kulit dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selain itu dibawa juga Kain Batik Ceplok Mangkara Latar Kawung dari GKBRAy Adi Pati Paku Alam X, dan beberapa patung Bunda Maria.

Sebelumnya PWKI  memang sempat meminta secara khusus kepada Sri Sultan untuk memberikan cendera mata yang akan diserahkan kepada pihak museum di Tahta Suci Vatikan.

“Sebetulnya bukan itu (Gunungan Wayang) yang kami maksudkan karena kami tidak paham. tTrnyata malah Sri Sultan mengusulkan 'Oke aku akan mempersembahkan Gunungan ini karena maknanya, simbolnya sangat besar, ketimbang alih-alih tokoh wayang'. Dan berhasil dalam waktu cepat kami bisa mengurus itu untuk dikemas, dibungkus dan dibawa ke Vatikan,” terang Mayong.

Simbol Gunungan Wayang Kulit memiliki makna filosofi. Bentuknya yang mengkerucut ke atas melambangkan kehidupan manusia.

Baca juga: Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, FX Rudy Minta Berkat untuk Megawati hingga Ganjar Pranowo

Gunungan Wayang Kulit dimaknai sebagai simbol kedekatan antara manusia dengan Sang Pencipta. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia manusia, manusia harus semakin dekat dengan Sang Pencipta yaitu, manunggaling (bersatunya-red) jiwa, rasa, cipta, karsa, dan karya dalam kehidupan.

Setelah semua persiapan selesai, rombongan PWKI yang terdiri dari 21 orang akhirnya berangkat ke Vatikan, menyerahkan secara langsung cendera mata yang dibawa kepada Paus Fransiskus.

Cendera mata dari Sri Sultan diterima dengan senang hati oleh Paus. Rasa syukur dan bangga juga dirasakan oleh rombongan PWKI karena bisa menjadi penghubung visi misi Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam peran serta muwujudkan perdamaian dunia sekaligus senang bisa bertemu langsung dengan pimpinan tertinggi Gereja Katolik itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com