Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pariwisata Gunungkidul Berharap Konflik Pantai Widodaren Berakhir

Kompas.com - 19/01/2023, 13:21 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Gunungkidul, DI Yogyakarta, berharap konflik pengelolaan Pantai Widodaren di Kalurahan Kanigoro, Saptosari, untuk segera diselesaikan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Panewu Saptosari terkait masalah itu," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Mohamad Arif Aldian saat dihubungi wartawan melalui telepon, Rabu (18/1/2023).

Dikatakannya, konflik Pantai Widodaren merupakan konflik internal antara warga setempat dengan Kalurahan Kanigoro.

Baca juga: Kecewa dengan Kalurahan, Jalan Arah Pantai Widodaren Gunungkidul Diblokir Warga

Sehingga akan lebih baik untuk diselesaikan duduk bersama untuk mencari solusi agar tidak mengganggu kunjungan ke pantai yang dikenal lokasi camping itu.

"Saat ini dari kapanewon dulu yang memfasilitasi," kata Arif.

Arif mengatakan dinas tetap melakukan pemantauan dan koordinasi. Sehingga kedepan jika dibutuhkan akan segera melakukan tindak lanjut.

"Kami terus melakukan koordinasi. Untuk membangun kawasan wisata itu masyarakat harus dilibatkan," kata dia.

Sebelumnya, warga yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Widodaren, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, memblokir jalan menuju kawasan pantai Widodaren. Harapannya ada solusi untuk warga.

Salah seorang anggota Pokdarwis Pantai Widodaren, Mujiko menyampaikan protes atas lambannya Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Kanigoro terkait tuntutan warga dalam pengelolaan destinasi wisata Pantai Widodaren. Warga menutup akses jalur ke pantai menggunakan batu sejak Senin (16/1/2023).

Baca juga: Pantai Widodaren Gunungkidul, Tawarkan Panorama Bukit dan Pasir Putih

"Kami blokir ini adalah jalan milik warga. Akses jalan menuju Pantai Widodaren," kata Mujiko saat dihubungi wartawan melalui telepon Selasa (17/1/2023).

Dikatakannya, sejumlah tuntutan diajukan warga, di antaranya ruko yang dibangun tidak sesuai, dengan kesepakatan awal ukuran ruko 4x6 meter dan dibangun 2,5x3 meter.

"Jumlah sebanyak 70 ruko namun nyatanya tidak demikian," kata dia.

Selain itu, pengelola minta agar pemkal memfasilitasi area kamp, dan pembongkaran pagar di sepanjang pantai agar lebih mudah.

"Harapan kami pengunjung nantinya bisa bebas keluar masuk, tidak harus bayar. Memang selama ini (sejak ada) investor di lokasi belum bayar, karena proyeknya belum selesai," kata Mujiko.

Baca juga: Ingin “Nyunset” di Bukit Widodaren Wonogiri? Simak 6 Tipsnya

"Kalau tuntutan belum terpenuhi, untuk sementara biarkan saja (diblokade). Toh, jalan yang diblokir itu milik warga yang diserahkan kelompok," kata dia.

Lurah Kanigoro Suroso mengatakan selama ini harapan warga sudah sebagian terpenuhi, meski diakui belum maksimal.

"Ruko misalnya. Anggaran dari mana kalau membangun sebanyak 70 ruko itu," kata dia.

Diakuinya pasang konflik pengelolaan Pantai Widodaren sudah berlangsung sejak lama, dan pihaknya belum bisa memberikan komentar lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com