Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Tabrak Suami Istri di Kulon Progo, 1 Orang Tewas

Kompas.com - 18/12/2022, 14:02 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Bus tabrak sebuah motor di Kilometer 4 Jalan Nagung-Brosot, Pedukuhan Cerme, Kalurahan Cerme, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Satu pengendara tewas di tempat dan satu lagi luka berat.

Korban adalah suami dan istri asal Pedukuhan Tegiri II, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap. Korban bernama Punidi (51) mengalami cedera berat pada anggota tubuhnya, sementara istrinya Muntari (42) tewas di lokasi tabrakan.

“Laka lantas di Jalan Nagung-Brosot Kilometer 4 antara sepeda motor dengan bus,” kata Kanit Gakkum Polres Kulon Progo, IPDA Satya Kurnia via pesan, Minggu (18/12/2022).

Baca juga: Wanita di Kupang Tewas Ditabrak Bus Saat Hendak Naik ke Pikap

Punidi dan Muntari naik Honda Vario AB 6427 CC dari Selatan ke Utara di Jalan Nagung – Brosot itu pukul 05.00 WIB. Motor oleng ke kanan dan masuk ke jalur kendaraan di sebelah kanan.

Saat bersamaan, bus Hino PO Murni Anugrah Jaya Usaha A 7738 KL melaju dari arah sebaliknya. Motor tidak bisa menghindar lalu tertabrak bus.

Sebagian motor sampai masuk ke kolong bus. Bagian depan motor hancur, pecah slebor depan, pecah tebeng kanan, pecah teneng kiri, stang bengkok. Sedangkan bagian body depan dan samping kanan bus penyok.

Kedua pengendara tergeletak di depan bamper bus. Punidi lecet kaki kanan, patah tulang tangan kiri, cedera kepala, lecet tumit, lecet pelipis. Muntari lecet kaki kanan, lecet tangan kiri.

“Korban (Muntari) cedera kepala berat dan meninggal dunia di tempat. Korban luka dikirim ke RS Rizki Amalia Lendah,” kata Satya.

Dukuh (kepala dusun) Tegiri II, Yulianto mengungkapkan bahwa kedua korban merupakan warganya. Punidi-Muntari rajin mengunjungi orangtua mereka di Kabupaten Bantul pada tiap akhir pekan.

Ketika peristiwa kecelakaan terjadi, mereka sedang dalam perjalanan pulang dari Bantul ke Kokap. Sayangnya, dalam perjalanan itu kedua orang mengalami kecelakaan maut.

Punidi sempat dilarikan ke RSU Rizki Amalia di Lendah. namun karena kondisinya maka ia dirujuk ke RSUD Wates untuk penanganan lebih lanjut.

"Sedangkan untuk istri dari Pak Punidi akan dimakamkan di Bantul. Keluarga dari korban ini berada di Bantul," kata Yulianto di ujung telepon.

Baca juga: Bus Pariwisata Hilang Kendali, Tabrak Pejalan Kaki hingga Rumah di Tanah Datar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com