KOMPAS.com - Rasulan adalah tradisi pasca panen di Gunung Kidul, Yogyakarta.
Rasulan berarti bersih desa (selamatan rasul/metri desa) berkaitan dengan upacara massal.
Tradisi rasulan merupakan ungkapan rasa syukur terhadap hasil panen yang melimpah yang diperoleh selama tahun, tradisi ini juga untuk memohon keselamatan dan menolak bahaya.
Tradisi rasulan diadakan setahun sekali setelah panen, yang dilakukan di hampir seluruh desa di daerah Gunung Kidul.
Waktu pelaksanaan rasulan tidak selalu sama antara satu wilayah dengan wilayah lain.
Karena, penyelenggaran tradisi ini dilakukan berdasarkan atas kesepakatan warga desa setelah mendapatkan rekomendasi waktu pelaksanaan dari tetua adata setempat.
Biasanya, tradisi ini dilaksanakan pada bulan Juni atau Juli yang dilangsungkan dalam beberapa hari.
Baca juga: Tradisi Rasulan di Gunungkidul, Bertahan meski Sepi karena Pandemi
Kegiatan rasulana diawali dengan kegiatan kerja bakti dengan membersihkan lingkungan dusun, seperti gotong royong memperbaiki jalan, membuat atau mengecat pagar pekarangan, dan membersihkan makam.
Tradisi dimeriahkan juga dengan kegiatan olah raga dan pentas seni budaya.
Kegiatan seni budaya yang disuguhkan berupa jatilan, doger, wayang kulit, dan reog Ponorogo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.