YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim SAR Gabungan menghentikan pencarian nelayan yang hilang di perairan Pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
"Pencarian korban dihentikan sejak Jumat (16/9/2022). Sebab, sudah masuk hari ke-7 sejak laporan hilangnya nelayan tersebut diterima," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko Bayu Sagara, saat dihubungi wartawan melalui telepon Senin (19/9/2022).
Dijelaskannya, penghentian ini sesuai prosedur standar operasional Basarnas, yaitu operasi hanya berlangsung selama 7 hari.
Baca juga: Nelayan Hilang saat Buang Air Besar di Tengah Laut
Saat proses pencarian terkendala kondisi cuaca hujan angin dan gelombang laut tinggi. Adapun proses pencarian ada 6 kapal nelayan yang digunakan. Namun hingga mereka kembali ke pantai di hari terakhir operasi, jasad nelayan yang hilang masih belum ditemukan.
"Pencarian akhirnya dilakukan berkoordinasi dengan nelayan yang berada di tengah samudra," kata Sunu.
Sunu mengatakan, meski operasi SAR dihentikan pihaknya tetap berkoordinasi dengan nelayan jika ada laporan tentang nelayan hilang tersebut.
"Pemantauan akan kami lakukan dari Pos SAR," kata dia.
Sebelumnya, Tim SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, DI Yogyakarta, melakukan pencarian seorang nelayan yang hilang saat buang air besar saat kapal berjalan mencari ikan di tengah laut sekitar pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo. Sabtu (10/9/2022).
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan, korban hilang atas nama Didit (25) warga Songbanyu, Kapanewon Girisubo.
Baca juga: Seberangi Rel Usai Buang Air Besar Tanpa Tengok Kanan Kiri, Nenek Ini Tewas Tertabrak Kereta
Saat itu, korban melakukan perjalanan mencari ikan bersama 2 orang lainnya menggunakan kapal jenis sekoci di sekitar 45 mil dari Pantai Sadeng.
Saat perjalanan korban buang air besar di galangan kapal saat sedang berjalan sekitar pukul 07.00 WIB.
"Setelah kurang lebih 5 menit, korban sudah tidak terlihat lagi. Kemudian saksi bernama Widodo melaporkan ke nahkoda bernama Slamet Moha," kata Sunu kepada wartawan melalui telepon Sabtu.
Selanjutnya crew kapal melakukan pencarian di seputaran TKP selama kurang lebih 2 jam, namun tidak membuahkan hasil.
"Nahkoda memutuskan untuk mencari signal HP sekitar pukul 14.30 wib, crew kapal dapat menghubungi pemilik kapal (pelapor) yg berada di pantai Sadeng," kata dia. (K125-17)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.