Pukul 09.00 para peserta telah datang di Alun-alun kidul, busur panah beserta anak panah dimasukkan pada sebuah tempat yang berbentuk silinder.
Para peserta duduk bersila di bawah tenda dengan diberi alas berupa kayu dan dilapisi alas seperti tikar. Duduk bersila mereka mulai konsentrasi, saat juri menyerukan mulai mereka satu persatu melesatkan anak panah ke sasarannya.
Busur panah terbuat dari kayu dengan panjang yang berbede tiap pesertanya, sedangkan anak panah juga terbuat dari kayu dengan ujung berupa seperti timah yang tajam.
Sasaran berbentuk silinder di bagian tengah dibalut kain berwarna putih, lalu di bagian atas dibalut warna kuning dan merah. Di bawah sasaran yang berbentuk silinder terdapat bola kecil, para peserta tidak diperbolehkan mengenai bola ini.
Jika, peserta berhasil mengenai sasaran yang berwarna merah mendapatkan nilai 3, sasaran berwarna kuning bernilai 2, sasaran warna putih bernilai 1, sedangkan jika mengenai bola peserta mendapatkan nilai minus.
Setiap sesi peserta mendapatkan kesempatan menembakkan anak panah sebanyak 4 kali, setelah selesai mereka berdiri dari duduk silanya dan berdiri, berjalan menghampiri untuk ambil anak panah.
Para peserta dalam lomba ini tidak hanya dari Daerah Istinewa Yogyakarta (DIY) tetapi juga dari luar DIY seperti Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Baca juga: Jemparingan, Olahraga Memanah Tradisional Digemari di Berbagai Daerah
Peserta dari Jawa Barat tepatnya dari Sumedang Roni Hidayat mengaku baru satu kali ini mengikuti lomba Jemparingan dan dia senang mengikuti lomba ini.
Berbeda dengan peserta lainnya yang menggunakan pakaian adat Yogyakarta ia menggunakan pakaian adat Jawa Barat.
Roni mengungkapkan di Sumedang juga terdapat olahraga panahan tradisional yakni Kasumedangan. Tetapi ada yang berbeda pada Kasumedangan dan Jemparingan, yakni ukuran busur Kasumedangan lebih kecil.
"Ukuran busur dan anak panah lebih kecil, dan jarak sasaran pada Kasumedangan 50 meter di sini Jemparingan 30 meter," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.