Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 2 Tahun Sepi, Upacara Adat Cing Cing Goling Kembali Sembelih 500 Ayam

Kompas.com - 28/07/2022, 19:16 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan budaya selama kurang lebih 2 tahun tidak berjalan meriah. Pada 2022, sejak ada pelonggaran oleh pemerintah, kegiatan budaya di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta kembali meriah.

Salah satunya, upacara adat cing cing goling di Padukuhan Gedangan, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo.

"Dua tahun hanya kecil-kecil sedikit yang ikut, saat ini yang paling besar selama pandemi," kata salah seorang pemangku adat Kalurahan Gedangrejo, Sugiyanto ditemui di lokasi Kamis (28/7/2022).

Baca juga: Mengenal 7 Upacara Adat di Indonesia dan Tujuannya, Ada Tradisi Bakar Batu di Papua

Dari pengamatan di lokasi ratusan warga mengikuti tradisi mulai dari kirab hingga kenduri.

Tradisi ini merupakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah, dan juga keberhasilan membangun bendungan.

Warga setempat juga melakukan treatikal warga setempat yang menceritakan perjuangan pelarian Kerajaan Majapahit.

Sebelum sampai di lokasi pelarian, mereka dicegat sekelompok perampok. Pada adegan ini, belasan orang berlarian menginjak-injak tanaman pertanian milik warga setempat, di lahan di sekitar bendungan Kedhung Dhawung, untuk mengusir gerombolan penjahat.

Salah satu adegan, istri Wisangsanjaya mengangkat kembennya, atau dalam Bahasa Jawa disebut cing cing, saat berlari.

Dalam adegan itu, mereka menarik sambil bernyanyi Cing ...Goling , Cing .... Goling , Cing ... Goling ..., sambil mengelilingi tokoh peran Wisangsanjaya dan istri beserta seorang pengawal membawa cemeti.

Baca juga: Upacara Adat Peusijuek: Sejarah, Tujuan, dan Tata Cara

Dikatakannya, setelah berhasil terbebas dari perampok, Wisangsanjaya membangun bendungan untuk mengaliri lahan pertanian.

"Pelarian Majapahit Wisangsanjaya dan Yudopati yang singgah ke wilayah ini. Mereka membuat bendungan, airnya digunakan warga untuk irigasi pertanian," kata Sugiyanto.

"Karena Eyang Wisangsanjaya merupakan pahlawan petani di Desa gedangan ini karena membuat bendungan. Hingga akhirnya bisa mengalirkan air dan membuat lahan pertanian di sini," kata dia.

Sugiyanto mengatakan, upacara ini sebagai wujud syukur atas melimpahnya hasil pertanian warga sekitar yang tidak lepas dari adanya bendungan yang dibangun ratusan tahun silam.

Para petani bisa menanam meski saat ini sedang musim kemarau. "Bendungan sudah dimodernisasi sekitar tahun 1974, saat ini bisa mengaliri sekitar 50 hektar lahan pertanian," katanya.

Baca juga: Sentil Proyek Revitalisasi Situ Ciburuy, Masyarakat Gelar Upacara Adat Ngalokat Cai

Sugiyanto mengatakan, sebagai bagian dari tradisi Cing Cing Goling, mereka menyembelih sekitar 500 ekor ayam untuk dibuat ingkung.

Terpisah, Kepala Kundho Kabudayan atau Dinas Kebudayaan Gunungkidul Agus Mantara mengatakan, upacara Cing Cing Goling sudah masuk dalam warisan budaya tak benda pada 2020 lalu. "Iya sudah masuk menjadi warisan budaya tak benda," kata dia.

Dikatakannya, tahun ini upacara budaya kembali diadakan setelah sekitar 2 tahun absen karena pembatasan.

"Tahun ini sudah mulai diperbolehkan, kita bisa lihat rasulan di mana-mana ramai ada hiburan tradisional. Namun kita tetap mengimbau agar menerapkan protokol kesehatan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com