YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Benda yang diduga yoni di Padukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta, diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kundho Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta Andi Riana mengatakan, batu berbentuk yoni tersebut sudah sejak lama diketahui keberadaannya oleh warga sekitar.
Baca juga: Batu Mirip Yoni Jadi Alas Penampung Air Wudu, Pemilik Tak Ingin Menjualnya meski Sudah Ditawar
Dia mengatakan, dari pengamatan diperkirakan yoni berasal dari Hindu beraliran Siwa dan digunakan media pemujaan bagi Dewi Parwati, pasangan Dewa Siwa.
"Kemungkinan dibuat di abad ke-9 Masehi karena Lingga-Yoni umumnya berasal dari era itu," kata Andi, kepada wartawan di lokasi Rabu (27/7/2022)
Adapun yoni memiliki dimensi tinggi 40 sentimeter (cm), lebar bawah 56×56 sentimeter, serta badan berukuran 40×40 sentimeter.
Terdapat lubang untuk lingga kedalaman sekitar 25 sentimeter dengan panjang dan lebar 18×18 sentimeter.
Baca juga: Cerita Warga Merawat Batu Diduga Yoni, Mau Ditawar sampai 3 Kali Tidak Dijual
Dikatakannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, untuk mengetahui apakah Yoni tersebut pernah diinventarisir atau belum.
Selain itu juga terkait kemungkinan struktur bangunan di bawahnya.
"Termasuk jika nantinya perlu ada eskavasi, tapi itu jadi keputusan BPCB," kata dia.
Sebelumnya, warga di Padukuhan Munggur Wetan, Kalurahan Sidorejo, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta menemukan benda yang diduga yoni meski terbengkalai di sebuah kebun.
Secara turun temurun warga menjaga dengan kearifan lokal setempat, meski arca dan lingga-nya sudah hilang dicuri puluhan tahun lalu.
Berada di sebuah ladang milik Warijan yang ditanami kedelai, di belakang pabrik kecil peleburan baru putih ada sebuah gundukan tanah setinggi kurang lebih 1 meter.
Di atas gundukan tanah terdapat sedikitnya 3 jenis pohon seperti asem, jambu biji, dan sirsak. Tepat di sebelah timur gundukan ada sebuah batu mirip yoni.
Lingga - Yoni merupakan salah satu benda ritual agama Hindu. Namun di sana tinggal batu yang diduga yoni saja dan beberapa lempeng batu putih.
Yoni menghadap ke arah timur dan beberapa hari lalu dibuatkan dudukan yang terbuat dari hebel oleh warga sekitar.
Bentuknya kotak, di tengahnya ada lubang berbentuk persegi, di dasar ada lubang ke arah barat.
"Sudah lama di sini, (menurut informasi turun temurun) ditemukan sekitar tahun 1945," kata salah seorang warga Sukirno (65) ditemui di lokasi Rabu (27/7/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.