KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menanggapi keluhan seorang penumpang Kereta Api (KA) Fajar Utama.
Penumpang tersebut mengaku telah membeli tiket kelas eksekutif namun oleh PT KAI diberi kursi kelas ekonomi.
Keluhan itu diunggah di akun Twitter Rismania dan menuai banyak komentar warganet.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil menangkap komplotan predator seksual anak.
Setidaknya ada tujuh orang diamankan aparat kepolisian.
Berikut ini berita populer Yogyakarta secara lengkap:
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu menjelaskan, penangkapan itu dilakukan usai penyidikan secara scientific crime investigation kepada tersangka FAS.
"Ini kita menemukan adanya 10 akun komunikasi yang dimiliki oleh aplikator Meta yaitu Facebook dan WhatsApp adanya grup yang diikuti oleh tersangka FAS," ujar Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (13/7/2022).
Baca berita selengkapnya: Polisi Tangkap 7 Pelaku Kasus Predator Seksual Anak Lewat Video Call di Yogyakarta
Unggahan di Twitter pada hari Selas (12/7/2022) jadi sorotan warganet.
"Anak saya sedih kecewa, udah pake baju kereta, pas naik beli tiket Fajar Utama tapi dapet kelas gerbongnya yang ini @KAI121 tanpa pemberitahuan awal. Padahal harga yang dibayar hampir setara gerbong eksekutif. Boleh dibantu respon baiknya @KAI121," tulis akun tersebut.
Manajer Humas PT KAI DAOP 6 Supriyanto menyampaikan permohonan maaf. Ia mengungkapkan, ada perputaran sarana yang dioperasikan.
Namun, menurutnya layanan yang diberikan masih sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Baca berita selengkapnya: Fasilitas KA Fajar Utama Dikeluhkan Penumpang, PT KAI Minta Maaf