Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Hewan di Gunungkidul Kembali Dibuka, Belasan Ternak Harus Pulang karena Suhu Tubuh Tinggi

Kompas.com - 12/06/2022, 22:44 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Hewan Siyono Harjo, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, kembali dibuka untuk umum setelah hampir 2 pekan ditutup karena merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Minggu (12/6/2022).

Begitu dibuka, belasan ekor ternak diminta untuk pulang karena suhu tubuhnya tinggi saat diperiksa tim kesehatan.

"Tadi sampai sampai jam 09.00 WIB ada sekitar 18 ekor yang kita kembalikan karena suhu tubuhnya melebihi batas normal," kata  Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro saat dihubungi Kompas.com Minggu.

Baca juga: Kasus PMK masih Tinggi, Gunungkidul Kembali Buka Pasar Hewan Minggu

Kelik mengatakan, sebelum pembukaan pasar hewan dilakukan melalui pertimbangan dan persiapan matang.

Diawali dengan sterilisasi penyemprotan desinfektan, perkembangan kasus suspek PMK pada hewan serta koordonasi dengan instansi terkait. "Kami juga mempertimbangkan aspek perekonomian juga," ucap dia

Pembukaan hari ini setelah hampir 2 minggu seluruh pasar hewan di Gunungkidul ditutup karena PMK.

Nantinya seluruh pasar hewan yang berjumlah 11 lokasi akan segera dibuka kembali, tetapi akan dievaluasi setelah dua pekan dibuka.

"Setelah dibuka dua kali pasaran, nantinya akan kita evaluasi bersama bupati dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, apakah nanti dilanjutkan dibuka atau ditutup kembali," kata Kelik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menyampaikan jika ada beberapa persyaratan yang harus dilalui oleh peternak sebelum masuk ke area pasar.

Baca juga: Pasar Hewan Tutup, Pedagang di Lumajang Nekat Jualan Kambing di Pinggir Jalan

Pertama kendaraan pengangkut hewan harus melalui kolam dipping atau kolam disinfektan.

"Saat hewan diturunkan di ampalan langsung kita periksa,ada yang sakit langsung disuruh pulang," kata WIbawanti

Selain itu, bagi ternak dari luar daerah seperti termasuk dari dalam DIY, mereka harus membawa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Ini besuk (minggu 12 Juni 2022) kan pertama misalnya dari Bantul, atau Sleman belum tahu (tidak membawa SKKH) kita masih maklum. Tetapi untuk pasaran berikutnya harus membawa walaupun itu masih dalam provinsi DIY," kata WIbawanti.

"Tapi kalau dari luar provinsi wajib membawa SKKH. Kalau ndak ya kita tolak," kata dia.

Wibawanti mengatakan, pihaknya akan mengerahkan 45 personil termasuk dari UGM, hingga TNI/Polri.

"Kita menyediakan SKKH, selain itu kita mengadakan laboratorium di Pasar. Kita membawa petugas laboratorium," ucap dia.

Baca juga: PMK Masih Merebak, Pasar Hewan di Lumajang Batal Dibuka

Peternak menunggu

Salah seorang peternak, Noto mengaku memilih untuk melihat dulu saat pembukaan pasar hari pertama.

Sebab, beberapa waktu lalu sapinya terindikasi PMK padahal sudah siap dijual untuk kurban. Dirinya memilih menunggu sambil melihat perkembangan penularan di pasar.

"Kemarin sempat beli ke peternak lalu saya titipkan, mending saya tambah uang untuk makanan ternak dari pada dibawa pulang malah ikut sakit," kata dia

"Nanti dilihat dua hari ini apakah penularannya cepat, kalau cepat ya harus berhati-hati," kata Noto.

Adi, peternak lainnya mengaku ke pasar hanya melihat kondisi harga. Dia mengatakan untuk mengantisipasi ternaknya terpapar PMK dirinya rajin membersihkan kandang.

"Antisipasi PMK ya rajin semprot desinfektan dan kandang harus bersih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com