Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Mahasiswa ISI Yogyakarta: Refleksi Kondisi Bumi Sebelum Pandemi hingga Endemi

Kompas.com - 13/05/2022, 19:22 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Program Studi (Podi) S-1 Tata Kelola Seni Fakultas Seni Rupa (FSR) ISI Yogyakarta menggelar pameran seni bertajuk 'Kabar Bumi Setengah Windu'. Tema ini diambil untuk merefleksikan kondisi bumi empat tahun terakhir ini.

Seperti diketahui selama empat tahun ini terjadi banyak peristiwa di bumi. Misalkan pandemi Covid-19 hingga kerusakan alam yang terus terjadi.

Kurator pada pameran ini, Gisel menyampaikan bahwa pameran ini sekaligus untuk merayakan perubahan pandemi menuju endemi. Menurutnya, kondisi endemi diharapkan membuat aktivitas masyarakat kembali normal.

"Ini merupakan napak tilas apa aja kejadian setengah windu itu. Seperti pra pandemi, seperti kerusakan lingkungan," kata dia, ditemui di Bentara Budaya, Kota Yogyakarta, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Menengok Lab Cuci Film Kamera Analog di Semarang yang Kini Digandrungi Anak Muda

Gisel menambahkan dalam menggelar pameran dalam masa transisi ini terdapat berbagai kesulitan yang dihadapi. Salah satunya adalah masih terbatasnya mobilitas masyarakat. Dia mengatakan masyarakat masih takut keluar rumah dan harus terus menerapkan protokol kesehatan.

"Keluar harus pakai masker, lalu juga merasa apakah orang-orang lain itu aman bebas Covid. Makanya, kita sediakan peduli lindungi untuk melacak dan meyakinkan," ujar dia.

Kurator seni lainnya Luna menjabarkan pada pameran kali ini menunjukkan beberapa kejadian seperti pra pandemi, era pandemi, dan harapan bumi pasca pandemi.

"Kenapa kita ambil kondisi bumi empat tahun? Karena sejak 2019 belum ada Covid tetapi ada masalah lingkungan seperti banjir, polusi udara, pemanasan global, krisis lingkungan. Itu banyak banget terjadi. Mulai masuk 2020 Indonesia masuk era pandemi sampai 2021," kata dia.

Dia menambahkan pandemi Covid sangat berpengaruh pada kondisi manusia dan bumi.

"Bumi itu rumah manusia. Jadi di dalam bumi kita juga angkat masalah sosial. 2022 ini sudah banyak kegiatan tatap muka, kita jadikan harapan kedepannya," kata dia.

Pameran Seni Rupa “Kabar Bumi Setengah Windu” merupakan bentuk refleksi manusia atas perubahan bumi yang belum banyak disadari oleh masyarakat luas. Pameran ini menampilkan topik keadaan bumi pada pra-pandemi, era-pandemi serta harapan untuk bumi pasca-pandemi.

Terdapat 8 perupa yang ikut berpartisipasi dalam pameran yang berslogan "From Art To Earth Through A Heart". Di antaranya adalah Diah Yulianti, Kurt Hoesli, Alif Edi Irawan, Muhammad Fauzan, Denny Syaiful Anwar, Ilham Karim, Rifkki Arrofik, dan Muhammad Shodiq.

 

Para perupa mencoba menampilkan gagasan perubahan alam dan budaya manusia melalui 15 lukisan serta 2 instalasi. 

Pameran ini diharapkan mampu merefleksikan kehidupan manusia bersama makhluk lainnya. Selain itu, pameran yang menjadi bagian dari Hari Bumi ini. Bumi hanya satu dan harus dijaga serta diselamatkan. Manusia sebagai poros kehidupan di bumi, wajib berperan untuk merawat bumi melalui hati, intuisi dan pemikiran kritis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com