"Jika emosinya memuncak, otak akan menekan kelenjar kelenjar tertentu, dan tubuh memproduksi hormon-hormin tertentu yang mengakibatkan otak reptil aktif, dan neo cortex pasif," katanya kepada Kompas.com, Jumat (22/4/2022).
"Neo cortex adalah tumpuan logika. Maka kalau bagian ini off, maka individu tidak bisa berfikir jernih. Akhirnya pelaku bisa menuntun korban melakukan hal hal yang tidak masuk akal, seperti menguras rekeningnya sendiri dan ditransfer ke rekening penipu," tambahnya.
Budi pun menyarankan, masyarakat untuk tidak terpancing emosi dan tetap mebuka ruang bagi kesadaran dan pikiran kritis.
"Aja gumunan, aja gampangan, aja dumeh (jangan mudah heran, jangan mudah percaya, jangan sombong," pungkas pria yang mengajar di Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma (USD) dan memberi pelatihan hipnoterapi di Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Polda Sumatera Utara.
UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan untuk kisah driver ojol bernasib naas ini. Uluran tangan Anda akan meringankan beban yang ia derita, dengan cara berdonasi klik di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.