Kapolres Bantul AKBP Ihsan menjelaskan, kecelakaan berawal saat bus pariwisata "Gandos Abadi" yang membawa rombongan dari Sukoharjo, hendak berwisata ke Tebing Breksi Sleman, Hutan Pinus Bantul, dan terakhir Pantai Parangtritis Bantul.
Baca juga: Sebelum Bus Tabrak Bukit Bego Imogiri, Bantul, Penumpang Sempat Turun karena Bus Tidak Kuat Menanjak
Setelah dari Breksi, bus menuju Hutan Pinus. Namun, saat akan melewati TKP, tepatnya ketika menaiki Bukit Bego, bus tidak kuat menanjak sehingga sebagian penumpang turun.
"Setelah penumpang turun, kendaraan bisa naik perlahan ke tanjakan tersebut dan kemudian penumpang naik. Tetapi pada saat turunan tersebut, kendaraan melaju turun dan tiba-tiba kendaraan oleng," katanya, saat konferensi pers, di Mapolres Bantul, Minggu malam, dikutip dari Antara.
Dari keterangan saksi yang ada di bus, mereka melihat sopir panik sambil memainkan rem tangan.
Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Kapolres: Saksi Sempat Melihat Sopir Panik
Diduga, hal itu dilakukan karena pengereman tidak berfungsi dengan baik.
“Ada indikasi fungsi pengereman tidak berfungsi. Sopir hanya memainkan persneling gigi saat meluncur ke bawah, bus lalu mengalami oleng dan kemudian menabrak tebing,” tutur Kapolres Bantul AKBP Ihsan.
5. Terjunkan tim traffic accident analysis
Ditlantas Polda DIY akan menurunkan tim traffic accident analysis untuk membuat analisis secara animasi tentang kecelakaan di Bukit Bego, Bantul.
Baca juga: Kecelakaan Bus di Bantul Tewaskan 13 Orang, Polda DIY Terjunkan Traffic Accident Analysis
"Selain dari hasil pemeriksaan secara manual, saksi-saksi, dan menurunkan traffic accident analysis, membuktikan secara scientific, memberikan secara animas proses kecelakaan. Besok, karena tadi sore gelap dan hujan tidak bisa menurunkan alat," kata Wadirlantas Polda DIY AKBP Hendra Gunawan, di Mapolres Bantul, Minggu (6/2/2022).
Korlantas Polri juga akan melakukan inspeksi di lokasi kecelakaan.