Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pendidikan Sleman Belum Izinkan Kantin Sekolah Buka, Siswa Diharap Bawa Bekal Sendiri

Kompas.com - 19/01/2022, 11:01 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman belum mengizinkan kantin sekolah buka meski pembelajaran tatap muka (PTM) sudah 100 persen. Para murid diharapkan membawa bekal dari rumah.

"Kaitanya dengan tatap muka, kantin kita belum mengizinkan untuk dibuka. Jadi anak-anak diharapkan membawa bekal dari rumah, karena pembelajaran tidak sampai siang," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana dalam jumpa pers di Pemkab Sleman, Selasa (18/01/2022).

Sekolah-sekolah di Kabupaten Sleman mulai mengelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan menghadirkan siswa secara penuh sejak Senin (17/1/2022) kemarin.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Sekolah Boleh Tatap Muka atau Pembelajaran Jarak Jauh

Meski pembelajaran tatap muka di Kabupaten Sleman sudah 100 persen, namun untuk jam belajar di sekolah masih dibatasi.

"Pembelajaran tidak sampai siang, kalau masuk jam 7 itu kalau SD sekitar jam 10 atau 9.30 sudah bisa pulang. Sehingga diharapkan membawa bekal, termasuk SMP paling siang kalau pengaturanya maksimal 6 jam sampai jam 11.30," ucapnya.

Ery menjelaskan pengaturan jam belajar disesuaikan dengan jenjang masing-masing. Jenjang taman kanak-kanak (TK) pembelajaran dalam satu hari maksimal 4 jam.

"Jenjang SD kelas 1 dan 2 dengan jam pelajaran 30 menit perjam pelajaran dengan beban belajar 30 jam perminggu. Kelas 3 sama dengan jam pelajaranya 30 menit perjam pelajaran dengan beban belajar 32 jam perminggu," ungkapnya.

Sedangkan untuk Kelas 4 SD hingga kelas 6 SD perjam pelajaran 35 menit dengan beban belajar 34 jam perminggu. Sedangkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) perjam pelajaran 40 menit dengan beban belajar 36 jam perminggu.

"Jadi dijabarkan di masing-masing sekolah (SMP), namun masing-masing sekolah maksimal 6 jam. Jadi mereka menyesuaikan termasuk istirahatnya," tuturnya.

Ery berharap dengan sudah digelarnya pembelajaran tatap muka dengan menghadirkan siswa secara penuh ini, sekolah-sekolah bisa mulai menyesuaikan dengan beban kurikulum. Sehingga para siswa bisa mengejar materi-materi yang selama pembelajaran jarak jauh tidak bisa efektif.

Pelajaran praktik maupun ekstrakurikuler boleh dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Jadi intinya semua sekolah harus menegakan protokol kesehatan dengan maksimal. Kami sudah menyampaikan bapak ibu guru dan tenaga pendidikan harus menjadi agen-agen penegakan protokol kesehatan," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Meluas ke Sekolah-sekolah di Jakarta, Belajar Tatap Muka Masih Berjalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com