Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arah Mata Angin dalam Bahasa Jawa agar Tak Tersesat di Yogyakarta

Kompas.com - 13/01/2022, 17:30 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Berwisata ke Yogyakarta sangat menyenangkan sampai Anda kemudian tersesat dan tidak tahu arah perjalanan.

Jika Anda bertanya kepada warga lokal, maka seringkali mereka menunjukkan arah atau rute dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Baca juga: Ucapan Selamat Natal dalam Bahasa Daerah, Ada Bahasa Batak dan Bahasa Jawa

Alih-alih menggunakan petunjuk jalan ke kanan, ke kiri, depan, dan belakang, warga lokal Yogyakarta lebih suka menggunakan arah mata angin.

Baca juga: Belajar Bahasa Jawa Serang untuk Film Yuni, Arawinda Kirana Sampai Bikin Kamus Sendiri

Mengenal Arah Mata Angin dalam Bahasa Jawa

Melansir laman Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, berikut adalah arah mata angin dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Bahasa Jawa Krama.

Bahasa Indonesia Ngoko Krama
Utara Lor Ler
Timur Wetan Wetan
Selatan Kidul Kidul
Barat Kulon Kilen
Timur Laut Lor Wetan Ler Wetan
Tenggara Kidul Wetan Kidul Wetan
Barat Daya Kidul Kulon Kidul Kilen
Barat Laut Lor Kulon Ler Kilen

 

Baca juga: Siswa, Ini 5 Fakta Unik tentang Bahasa Jawa

Alasan Warga Yogyakarta Menggunakan Arah Mata Angin

Melansir Kompas.com (05/07/2020), Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) Dr. Sunu Wasono mengatakan bahwa kebiasaan tersebut sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh orang Jogja.

"Itu bukan hanya orang Jogja saja. Orang Jawa pada umumnya begitu. Saya sebelum hijrah ke Jakarta juga melakukan hal yang sama (mengarahkan orang lain dengan arah mata angin," kata Sunu pada Kompas.com.

Alasan penggunaan arah mata angin ini tidak lain bersumber dari kebiasaan yang sekian lama dipertahankan sehingga menjadi sebuah budaya atau kultur.

Apalagi dalam pandangan orang Jawa ada konsep kiblat papat kalima pancer yang masih dijadikan falsafah hingga kini.

Lebih lanjut, Sunu mengatakan orang Jawa menandai tempat dengan arah angin karena bagi mereka, Timur, Barat, Selatan, dan Utara itu melambangkan sesuatu.

Namun memang generasi sekarang tidak menyadari itu dan sebagian besar hanya meneruskan kebiasaan setempat.

"Sesuatu yang sudah jadi kebiasaan cenderung dijalani tanpa harus dihayati. Wajar saja kalau mereka tidak tahu bila ditanya apa alasan mereka menggunakan arah mata angin ketika menunjukkan tempat," jelasnya.

Sumber:
kapustakan.kratonjogja.id 
kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com