Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Wisatawan, Gunungkidul Akan Ubah Wajah Pantainya

Kompas.com - 13/01/2022, 10:35 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, serius akan mengubah wajah pantai yang selama ini jadi ikon wisata.

Program tahap awal akan menyasar pantai Baron sampai Kukup di Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari.

Sekretaris Daerah Gunungkidul, Drajad Ruswandono mengatakan, tahap awal penataan pantai Baron dan Kukup saat ini tengah dimatangkang bersama pihak ketiga atau investor.

Baca juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Sekitar Pantai Parangtritis yang Tak Kalah Menarik untuk Dikunjungi

Adapun penataan kawasan pantai mengacu pada penataan kawasan Pantai Mesra atau Ngrawe yang lokasinya berada di tengah antara Baron dan Kukup.

"Kami akan melibatkan investor dalam penataan di Baron dan Kukup," kata Drajad saat dikonfirmasi Kamis (13/1/2022).

Perlu diketahui pantai Ngrawe atau pantai Mesra yang dikelola masyarakat bersama investor memang berbeda dengan pantai lainnya.

Kawasan ini tertata dengan baik dengan tengah kawasan pantai ditanami rumput, dan dipinggirnya ada warung berupa gazebo dengan bentuk bangunannya seragam, pemilik warung adalah masyarakat sekitar.

"Dilengkapi dengan sejumlah wahana sehingga bisa menarik minat para pengunjung," kata Drajad

Meski melibatkan pihak ketiga, namun Pemerintah tetap akan berkoordinasi dengan masyarakat melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Baca juga: Wisata Pantai Glagah Kulon Progo Akan Punya Food Court, Seafood Jadi Andalan

"Masyarakat tetap ikut mengelola, tetapi pengelolaannya satu jalur atau komando sehingga mudah dalam pengaturannya," kata Drajad.

Selain Baron dan Kukup, pemerintah juga menyiapkan perubahan wajah di kawasan pantai Sarangan, sampai Sundak, di tengahnya ada kawasan pantai Krakal yang sudah mulai dibenahi pemerintah.

Drajad menyebut jika pengelolaan secara profesional seperti di beberapa pantai, nantinya masyarakat akan menikmati hasilnya karena harga jual kawasan pantai akan meningkat.

"Perubahan yang mendasar dikelola secara profesional bisa mdnongkrak harga jual,imbasnya juga ke masyarakat," kata dia.

Ke depan diharapkan investasi juga bisa meningkat di kawasan Gunungkidul.

Baca juga: 7 Fakta Hey Beach, Restoran dengan Suasana dan Pasir ala Pantai Bali

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, pariwisata dan investasi merupakan program unggulan yang dimilikinya, namun demikian adanya pandemi cukup menghambat program kerja.

Dengan mulai membaiknya pandemi, ke depan dirinya optimistis jika investasi akan meningkat. Sehingga diperlukan rintisan untuk menarik kembali para investor menanamkan modalnya.

"Sebenarnya sudah banyak yang ke sini, karena pandemi jadi terhambat. Di sektor wisata pun sama harus dikembangkan secara lebih massif lagi untuk menjadi destinasi tingkat dunia," kata Sunaryanta.

Perlu diketahui kawasan wisata di Gunungkidul mulai berkembang sejak tahun 2012 lalu, pengunjung setiap pekannya mencapai puluhan ribu. Selain kawasan pantai, kawasan gua dan wisata alam lainnya menjadi tujuan wisatawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com