Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM 100 Persen Diberlakukan, Sekolah Akui Kesulitan Jaga Jarak Siswa di Kelas

Kompas.com - 11/01/2022, 06:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di tingkat SMA sudah mulai diterapkan pada Senin (10/1/2022), dan sudah tidak menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Kepala Sekolah SMAN 6 Yogyakarta Siti Hajarwati mengatakan, pelaksanaan PTM 100 persen dimulai pada Senin, PTM 100 persen itu disampaikan melalui surat edaran (SE) pertanggal 5 Januari 2022.

"Kita melaksanakan pembelajaran 100 persen mulai hari ini disampaikan melalui SE kepsek 5 januari disampaikan mulai 10 Januari pembelajaran 100 siswa. Siswa wajib mengikuti, kami tidak menyelenggarakan PJJ," ujar Hajarwati ditemui di Kantor Kepala Sekolah SMAN 6 Yogyakarta, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Belajar Tatap Muka 100 Persen di Magetan Digelar Pekan Depan, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan

Ia menjelaskan sebelum peserta didik masuk mengikuti PTM 100 persen penuh, peserta didik diimbau untuk membawa hasil negatif swab test antigen, jika sebelum masuk melakukan bepergian ke luar provinsi atau kedatangan tamu yang menginap dari luar provinsi.

"Anak kita minta menjaga prokes sebelum masuk. Dalam SE, kami imbau mereka yang habis bepergian atau kedatangan tamu dari luar provinsi yang menginap dimohon bawa hasil negatif swab antigen," jelas dia.

Siswa juga diwajibkan membawa masker, hand sanitizer, hingga membawa bekal makan dan minum sendiri karena kantin sekolah belum diizinkan buka selama PTM 100 persen.

"Siswa juga dilarang meminjam alat tulis, makan minum tidak diperbolehkan hadap-hadapan," katanya.

Hajarwati menambahkan SMAN 6 Yogyakarta juga bekerja sama dengan satgas Covid-19 di tingkat kecamatan untuk meminta bantuan kepada Pol PP agar tidak mengizinkan pedagang berjualan di luar pintu sekolah.

Dalam melakukan PTM 100 persen ini dia mengaku kesulitan dalam menerapkan jaga jarak saat siswa berada di dalam kelas.

Baca juga: PTM 100 Persen Tanpa Sif di Kota Blitar Dimulai Pekan Depan

"Jujur kami sampaikan kalau di dalam kelas belum bisa jaga jarak. Karena, satu meja lebar atau panjang 120 cm dipakai berdua. Dipakai berdua siswa ga bisa jaga jarak minimal satu meter, kalau jaga jarak 1 meter keterbatasan luas ruangan," kata dia.

Lanjut dia, untuk mempermudah tracing jika terjadi kasus penularan di lingkungan sekolah maka diterapkan sistem dalam satu bangku urut sesuai dengan nomor absen siswa.

"Kalau terjadi sesuatu tracing-nya lebih gampang. Anak-anak juga komplain, ada yang bilang canggung justru itu yang kita galakkan karena malah jaga jarak," ujar dia.

Salah satu siswa SMAN 6 Yogyakarta Revandi Ahmad Haritz mengungkapkan, ia senang saat PTM 100 persen diterapkan karena saat PTM ia lebih mudah dalam menangkap pelajaran.

"Materinya lebih mudah dicerna, kalau belajar daring ga pake tenaga buat ke sekolah bisa tidur-tiduran. Nggak konsen, lebih enak PTM," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com