Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Penumpang Kereta yang Tidak Sesuai Persyaratan Tiket Akan Dibatalkan

Kompas.com - 21/12/2021, 17:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang kereta api (KA) wajib melengkapi diri dengan hasil negatif antigen atau PCR saat Natal dan Tahun Baru (nataru). Penumpang yang tidak melengkapi dengan surat-surat akan dibatalkan tiketnya oleh pihak KAI.

Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto menyampaikan hanya pelanggan yang benar-benar sesuai ketentuan yang boleh berangkat naik KA pada masa pandemi Covid-19 ini. Pemeriksaan akan dilakukan oleh petugas di stasiun.

"Pelanggan yang tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan, tiketnya akan dibatalkan dan tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan," ujar dia melalui keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Viral, Video Kereta Api Berhenti karena Rel Terendam Banjir di Jember

Lanjut dia KAI terus mengingatkan pelanggan untuk memperhatikan persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah dalam hal perjalanan menggunakan kereta api di masa Natal dan Tahun Baru 2022 ini, seperti vaksin bagi pelanggan di usia di atas 12 tahun serta hasil negatif Rapid Test Antigen maupun PCR.

“Terutama untuk keberangkatan 24 Desember 2021 – 02 januari 2022 sesuai SE Kemenhub No 112 Tahun 2021, pelanggan diatas 17 tahun harus sudah divaksin dosis lengkap dan pelanggan dibawah 12 tahun harus menunjukkan hasil negatif PCR yang berlaku 3x24 jam,” ujar Supriyanto.

Tiket Kereta Api pada masa Natal dan Tahun Baru 2022 sudah dapat dipesan oleh masyarakat melalui aplikasi KAI Access, website KAI, dan seluruh kanal resmi penjualan tiket KAI lainnya.

Info selengkapnya terkait layanan Kereta Api, masyarakat dapat menghubungi Customer Service Stasiun atau Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp KAI121 di 08111- 2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.

Pada masa Nataru ini pula, para jajaran pegawai KAI dari Direksi hingga petugas di lapangan juga melakukan posko di berbagai daerah untuk memastikan pelayanan berjalan dengan lancar, protokol kesehatan diterapkan secara disiplin, dan memastikan sarana dan prasarana kereta api dalam kondisi yang andal.

“KAI akan terus memantau mobilitas masyarakat pada moda transportasi kereta api dan akan menyediakan layanan kereta api yang aman, nyaman, selamat, dan sehat selama masa Natal dan Tahun Baru 2022,” kata dia.

Supriyanto mengungkapkan hingga hari ke-4 masa Angkutan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Senin (20/12), ada 51.789 penumpang naik dan 47.519 turun KA di wilayah Daop 6 Yogyakarta atau rata-rata 12 ribu penumpang naik dan 11 ribu penumpang turun per harinya.

Masa Angkutan Nataru telah ditetapkan KAI mulai 17 Desember 2021 sampai dengan 4 Januari 2022. Demikian disampaikan Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto.

“Setiap harinya, ada 30 KA Jarak Jauh keberangkatan dan kedatangan Daop 6 serta ada 38 KA Jarak Jauh yang melintas di wilayah Daop 6 Yogyakarta serta 32  perjalanan KA Lokal. Selain itu, disiapkan juga 8 KA Tambahan yang terdiri dari 4 KA Tambahan relasi Solo – Gambir PP dan 4 KA Tambahan relasi Yogyakarta – Gambir PP,” jelas Supriyanto.

Baca juga: Kemenhub Minta Pemda Tidak Ragu Anggarkan Pembangunan Palang Pintu Pelintasan Kereta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com