Salin Artikel

5,9 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Yogyakarta, Sleman Siapkan Jalur Alternatif

"Diperkirakan akan ada kurang lebih 5,9 juta pemudik ke DIY," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Kamis (13/4/2023).

Kustini mengatakan, adanya perkiraaan jumlah pemudik yang masuk ke DIY tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan berbagai langkah. Salah satunya menyiapkan jalur alternatif.

"Kabupaten Sleman menyiapkan jalur alternatif. Ada jalan-jalan yang disebut jalan tikus," tuturnya.

Arus mudik lanjut Kustini diprediksi dimulai H-7. Prediksi puncak arus mudik terjadi pada 21 April 2023 atau H-1 sebelum Lebaran. "Jalan penyangga mudik sepanjang 168,2 Kilometer," urainya.

Jalan penyangga atau alternatif ini sudah dilakukan perbaikan untuk arus mudik. Saat ini perbaikan hampir mencapai 95 persen.

Kustini menuturkan ada empat jalur utama di wilayah Sleman yakni ruas Yogya-Sleman - Tempel, ruas Yogya-Prambanan, ruas Yogya-Wonosari, dan ruas Yogya-Wates.

Sedangkan untuk jalur alternatif di wilayah Sleman ada enam. Jalur alternatif yang dapat dilewati pemudik yakni ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan. Kemudian ruas Klangon-Godean-Tempel. Lantas ruas Mlati-Balangan-Dekso.

Ada jalur alternatif ruas Denggung-Besi-Koroulon-Joholanang. Kemudian ruas Prambanan-Piyungan dan ruas Yogya-Godean-Nangggulan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arif Pramana menambahkan telah melakukan pengecekan jalur-jalur mudik.

Dari pengecekan, masih ada jalur alternatif yang membutuhkan penerangan jalan yaitu di jalur Klangon-Tempel.

"Di sekitaran Tempel, Banyurejo memang itu menjadi pusat pembangunan Jalan Tol, ada berapa perbaikan yang mudah-mudahan sudah ditindaklanjuti dari Binamarga Provinsi DIY," tandasnya.

Lokasi rawan kecelakaan khususnya untuk Jalan Magelang Sleman, lanjut Arif Pramana, berada di Km 11 hingga Km 14,5. Kemudian di Jalan Wates ada di Km 5 sampai Km 8. Kemudian untuk Jalan Solo ada di Km 13 sampai Km 15.

"Setelah kita lakukan rekayasa lalu lintas dengan Satlantas (Polresta Sleman) ternyata terbukti Sleman angka Laka nya menurun 23 persen. Untuk jalan Wates ini sudah 90 hari lebih tanpa kecelakaan," ucapnya.

Dinas Perhubungan Sleman juga mengantisipasi adanya pasar tumpah. Ada tiga pasar tumpah di wilayah Sleman yang berpotensi menimbulkan tersendatnya arus lalu lintas yakni Pasar Gamping, Pasar Protojayan Prambanan, dan Pasar Pakem.

"Di Pasar Gamping akan pasang besi pembatas di depan pasar, harapanya para penyebrang itu berkumpul di zebra cross. Pasar Pakem dan Pasar Potrojayan di Prambanan kita dari Dishub akan menugaskan personil di dua lokasi tersebut," pungkasnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/04/13/174229378/59-juta-pemudik-diprediksi-masuk-yogyakarta-sleman-siapkan-jalur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke