Salin Artikel

Satpol PP DIY Sebut Ada Wisatawan yang Gunakan Jasa Ilegal untuk Lolos Penyekatan

KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan, ada wisatawan di daerah DIY yang menggunakan jasa ilegal supaya bisa masuk tempat wisata yang masih ditutup.

Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengatakan, sebenarnya baru tujuh tempat wisata di DIY yang diperbolehkan buka.

Namun, dengan jasa ilegal, para wisatawan itu bisa dituntun ke pintu gerbang lokasi wisata.

Jasa ilegal tersebut kerap ditawarkan oleh warga maupun pemilik hotel atau pemilik restoran di sekitar tempat wisata.

"Ada juga yang memasukkan pemilik rumah makan atau hotel menuntun mereka (wisatawan) ke pintu gerbang ke lokasi wisata," ujarnya, Senin (4/10/2021).

Para wisatawan itu biasanya dilewatkan jalur tikus, sehingga bisa lolos penyekatan.

"Banyak yang lolos dari penyekatan. Di Gunungkidul sudah dilakukan dengan ketat, mereka masuk melalui jalur tikus, malam hari, atau pagi hari sebelum melakukan penyekatan," ucapnya.

Noviar mengaku bahwa pihak Satpol PP sulit menghalau wisatawan-wisatawan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga tidak bisa memberikan sanksi kepada pengelola-pengelola yang memasukkan wisatawan secara ilegal tersebut.

Pasalnya, jumlah mereka terlalu banyak. Belum lagi, mereka menawarkan jasa itu karena untuk mencari nafkah.

"Karena jumlah terlalu banyak kita kesulitan, ditambah lagi mereka beralasan mencari nafkah jadi kita agak kesulitan," ungkapnya saat ditemui di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.

Menurut Noviar, adanya wisatawan-wisatawan ilegal tersebut bisa berbahaya, khususnya berkaitan dengan penyebaran Covid-19.

Pasalnya, wisatawan tersebut tidak melalui pemeriksaan sama sekali.

Ditambah lagi, lokasi wisata juga belum mendapatkan sertifikat Cleanliness, Health, Safe, Environment (CHSE).

"Sebenarnya itu sangat berbahaya karena tidak ada pemeriksaan sama sekali. Kita berharap pelaku wisata, penjaga jangan masukan wisatawan dulu sebelum ada izin karena kan butuh persiapan seperti CHSE," bebernya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menanggapi soal membeludaknya wisatawan di daerahnya.

"Lha piye (bagaimana) mau apa lagi, yang penting sudah vaksin aja," sebutnya, Senin.

Sultan HB X menyampaikan, pihaknya sudah usul kepada pemerintah pusat supaya seluruh destinasi wisata di DIY dibuka.

Namun, terang Sultan, usulan tersebut belum ditanggapi oleh pemerintah pusat.

Sultan menjelaskan, dengan dibukanya destinasi wisata, para wisatawan bisa diawasi oleh para petugas yang berjaga.

Saat ini, DIY masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2021/10/05/165934778/satpol-pp-diy-sebut-ada-wisatawan-yang-gunakan-jasa-ilegal-untuk-lolos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke