Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Kompas.com - 18/04/2024, 15:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasca-libur Lebaran 2024, sampah mulai menumpuk di jalan-jalan protokol di Kota Yogyakarta. Salah satunya yakni di Jalan Hos Cokroaminoto, Kota Yogyakarta.

Pantauan Kompas.com, sampah menumpuk di sisi utara halte Trans Jogja atau tepatnya di sisi samping SMP Negeri 11 Kota Yogyakarta.

Baca juga: Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Walaupun, sudah diberi tanda larangan tapi sampah tetap menumpuk. Sampah dibungkus menggunakan berbagai macam ukuran plastik.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakart,  Mareta Hexa Sevana menjelaskan, untuk saat ini pihaknya masih dalam proses penghitungan jumlah tonase sampah saat libur Lebaran.

"Belum ada rekapan data timbangan selama Lebaran dari pengelolaan TPA Piyungan. Masih menunggu hasil rapat rekonsiliasi timbangan biasanya di minggu pertama bulan depan," ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/4/2024).

Mareta mengatakan untuk sampah yang menumpuk nantinya akan diambil secara berkala dengan menyesuaikan waktu pengambilannya. Hal ini untuk menyesuaikan kemampuan mesin pengolah sampah di TPST 3 R Nitikan.

"Karena baru tersedia satu lokasi (pengolahan sampah), jadi agak terhambat dalam mengangkut semua lokasi sampah liar," kata dia.

Dia menjelaskan pengambilan sampah dan pengolahan dilakukan secara berkala karena menysuaikan kemampuan mesin pengolahan sampah di TPST 3R Nitikan.

"Kalau mesin-mesin kita paksa harus mengolah semua di waktu yang bersamaan pasti akan resikonya jebol di mesinnya," beber Mareta.

Dia berharap jika semua lokasi TPST 3R di Kota Yogyakarta sudah beroperasi maka pengolahan sampah di Kota Yogyakarta bisa mulai tertata. Selain itu, jumlah sampah yang terolah semakin banyak.

"TPST 3R Nitikan saat ini sudah operasional dan mulai ujicoba optimalisasi mesin pengolah" katanya.

Terkait proyek pembangunan TPST 3R di Kranon, saat ini dalam tahap memplester landasan hanggar. Lalu untuk TPST 3R Karangmiri masih proses pemasangan tiang-tiang untuk struktur lantai dua atau mezanin.

Baca juga: Produksi Sampah Sisa Lebaran di Kabupaten Semarang Meningkat, Petugas Angkut hingga Malam

"Di Nitikan kapastitas mesin yang terpasang targetnya 50 ton per hari, di Kranon 30 ton per hari, dan di Karangmiri 20 ton per hari," jelas dia.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar memilah sampah. Hal ini agar sampah tidak menumpuk. 

Selain itu, sampah yang dikirim ke TPS atau depo sampah di Kota Yogyakarta dapat diolah di fasilitas TPST 3R.

Menurut Mareta dengan melakukan pemilahan sampah dapat meminimalisir sampah tercampur oleh bahan-bahan yang dapat mengahambat kinerja mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Shoka Bukit Senja di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Shoka Bukit Senja di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

Yogyakarta
Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Yogyakarta
Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Yogyakarta
Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk 'Study Tour'

Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Yogyakarta
Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM,  Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM, Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com