Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Solo Sediakan 217 Lokasi Shalat Idul Fitri di 5 Kecamatan

Kompas.com - 09/04/2024, 17:41 WIB
Labib Zamani,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kementerian Agama Kota Solo, Jawa Tengah menyiapkan 217 lokasi pelaksanaan shalat Idul Fitri 1445 Hijriyah.

Diketahui, Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah diprediksi jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Kepala Kemenag Kota Solo, Hidayat Maskur, Selasa (9/4/2024) mengatakan, 217 lokasi shalat Idul Fitri tersebar di lima kecamatan.

Kelima kecamatan itu adalah, Banjarsari ada 104 lokasi terdiri 93 masjid dan 11 lapangan; Laweyan ada 42 lokasi terdiri 36 masjid dan enam lapangan.

Kemudian, di Pasar Kliwon ada 21 lokasi 18 masjid, dan tiga lapangan; Jebres ada 35 lokasi terdiri 27 masjid, dan delapan lapangan; Serengan ada 15 lokasi terdiri 11 masjid, dan empat lapangan.

Baca juga: Masjid Sheikh Zayed Solo Siap Tampung 15.000 Jemaah untuk Shalat Ied

Hidayat mengimbau pelaksanaan shalat Idul Fitri jangan sampai mengganggu kepentingan umum.

"Artinya manakala dilakukan di lapangan juga harus menyediakan petugas untuk parkir, sehingga tidak menutup jalan utama atau pun mengganggu orang melaksanakan perjalanan," kata Hidayat.

Kemudian, lanjut Hidayat, tidak diperbolehkan menggunakan jalan raya untuk pelaksanaan shalat Idul Fitri. Sebab, hal ini akan mengganggu arus lalu lintas kendaraan.

Hidayat juga meminta khatib shalat Idul Fitri untuk memaksimalkan materi. Ada pun materinya adalah menjaga persatuan dan kesatuan.

"Setelah beberapa waktu yang lalu kita semua telah memiliki pemilihan yang berbeda ataupun hal yang lain, ini waktunya momen ini kita gunakan untuk bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," ungkap dia.

"Khatib juga harus bisa memberikan motivasi terkait dengan gerakan sosial. Ini terkait dengan beberapa bencana, kejadian sosial ini termasuk di Gaza dan sebagainya."

"Ini sebagai media untuk bisa mengembangkan atau mendorong para jemaah untuk bisa melakukan gerakan sosial."

"Terutama di sekitar kita yang menbutuhkan yang terdampak banjir atau tanah longsor," sambung dia.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Shalat Ied di Gasibu, Open House di Gedung Sate

"Para khatib disarankan bersama-sama untuk menjaga toleransi antar sesama. Idul Fitri menjadi momen untuk bisa merekatkan ukhuwah sekaligus untuk menjaga toleransi antar sesama," kata dia.

Sebelumnya, Kemenag memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu (10/4/2024) besok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com