Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Dilarang Nyalakan Petasan saat Malam Takbiran, Nekat Bakal Diamankan Polisi

Kompas.com - 08/04/2024, 17:33 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polresta Yogyakarta bakal tindak masyarakat yang nekat menyalakan kembang api atau mercon saat takbiran keliling.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma mengatakan dalam melakukan pengamanan selama libur Lebaran tahun ini Polresta Yogyakarta menerjunkan sekitar 700 personel gabungan dari Polresta Yogyakarta dan Polda DIY.

Baca juga: Polisi Dalami Penyebab Kebakaran Mobil di Kembangan, Diduga Kena Petasan dari Konvoi Remaja

Saat malam takbiran nanti, pihaknya sudah memerintahkan ke Kapolsek agar petasan dilarang dihidupkan. Jadi, tak ada bunyi benda tersebut selama takbir keliling di Kota Yogyakarta.

"Jika ada yang menyalakan akan kami amankan dan kami proses," kata Adutya saat ditemui di Mapolsresta Yogyakarta, Senin (8/4/2024).

"Kami amankan, kami terapkan pasal-pasal," kata dia.

Aditya menambahkan, pihaknya tetap melakukan pengamanan saat malam takbir, melakukan pengalihan arus, dan juga menyiapkan tim untuk keliling di daerah rawan sampai dengan pagi hari.

Menurutnya, saat ini H-2 Lebaran sudah terjadi peningkatan volume kendaraan di Kota Yogyakarta dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Pelajar di Pesanggrahan Ditangkap Saat Konvoi Sambil Nyalakan Petasan, Ngaku Mau Takjil On The Road

"Hasil pemantauan sudah ada peningkatan tetap belum sampai yang benar-benar crowded," jelasnya.

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, membolehkan masyarakat menggelar takbir keliling, asalkan tak ganggu lalu lintas.

"Boleh, asalkan tidak mengganggu lalu lintas," kata Singgih, Minggu (7/4/2024).

Lanjut, dia para peserta takbir keliling juga harus memperhatikan kenyamanan pengguna jalan maupun masyarakat yakni dengan tidak menggunakan pengeras suara yang berlebihan.

"Pakai speaker yang sewajarnya," imbuhnya.

Ada beberapa lokasi yang akan menggelar takbir keliling.

Baca juga: Ledakan Petasan di Magetan, 2 Remaja Luka, Kaca Rumah Warga Pecah

Lokasi pertama adalah di sekitar Museum Perjuangan, Kota Yogyakarta yang merupakan event tahunan. Selain itu ada juga di Masjid Gedhe Kauman.

"Bakal agak terhambat (lalu lintas) tetapi tidak lama. Karena kan itu juga hari raya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com