YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Idul Fitri, harga daging ayam dan bahan baku gudeg yakni nangka muda mengalami kenaikan signifikan. Untuk nangka muda, harganya naik lebih dari dua kali lipat.
Pedagang daging ayam di Pasar Beringharjo, Aida, mengatakan, kenaikan harga daging ayam sudah dirasakan sejak awal bulan puasa.
"Kenaikan banyak. Sekarang Rp 40.000 per kg, dari (sebelumnya) Rp 35.000 (per kg)," katanya saat ditemui di Pasar Beringharjo, Selasa (26/3/2024).
"Kenaikan sejak puasa itu sudah mulai, sampai sekarang enggak turun-turun," imbuh dia.
Baca juga: Cek Harga Bahan Pangan di Pasar Soreang, Zulhas Sebut Sudah Ada Penurunan
Menurut Aida, harga daging ayam masih bisa mengalami kenaikan jika melihat tahun-tahun sebelumnya.
"Dari tahun-tahun kemarin, menjelang hari H (Idul Fitri) itu (harga ayam) naik," kata dia.
Dia menambahkan, harga daging ayam menjelang Idul Fitri 2023 mencapai Rp 45.000 per kilogram.
"Sekarang stok masih cukup, tetapi pembelinya kurang," ucap dia.
Sementara itu, pedagang nangka muda di Pasar Beringharjo, Giarti, mengatakan, harga nangka muda mengalami kenaikan dua kali lipat.
Awalnya, nangka muda Rp 10.000 dan saat ini naik menjadi Rp 25.000.
"Ada dua varian kalau yang kualitasnya bagus itu Rp 25.000, kalau yang biasa Rp 20.000," ujarnya.
Baca juga: Melonjak Rp 10.000, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini 26 Maret 2024
Menurut dia, nangka muda yang memiliki kualitas baik biasanya dimasak untuk gudeg.
"Kalau yang bagus itu biasanya buat gudeg hasilnya keset. Kalau yang Rp 20.000 itu harus pintar yang memasak," ucapnya.
Pembeli biasanya meminta nangka muda sekalian dicacah menjadi potongan-potongan kecil agar bisa langsung dimasak.
"Dikupas lalu dicacah, itu ada yang beli sudah dicacah harganya Rp 75.000 belum diambil," kata Giarti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.