YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengeluarkan rentetan awan panas guguran, Senin (4/3/2024) sore.
Dari pukul 16.03 WIB sampai dengan 16.32 WIB, tercatat terjadi tujuh kali awan panas guguran.
"Beberapa hari ini memang ada peningkatan suplai magma yang jika keluar akan terjadi peningkatan instensitas erupsi," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?
Agus menyampaikan, hujan deras yang turun di puncak Gunung Merapi juga dapat menganggu kestabilan kubah lava.
Selain itu juga memicu magma dari dalam untuk keluar.
"BPPTKG selalu menyampaikan informasi terkait indikasi suplai magma ini kepada BPBD lingkar Merapi, baik melalui pesan notifikasi maupun rapat koordinasi," tuturnya.
Baca juga: 9 Tahun Erupsi Merapi, Mengenang Mbah Maridjan Sang Juru Kunci...
BPPTKG mengeluarkan pemuktakhiran data terkait rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi sepanjang Senin sore.
Berikut perinciannya:
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Merapi dan Kematian Mbah Maridjan
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, sejauh ini tidak terpantau adanya dampak berupa hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman.
"Aman, sementara tidak terpantau hujan abu dan lain-lainya. Masih dalam zona yang direkomendasikan BPPTKG," tegasnya.
Diketahui, BPPTKG masih menatapkan aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).
Baca juga: Termasuk Merapi yang Erupsi, Berikut Daftar Gunung Api di Indonesia Berstatus Siaga
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Merapi dan Kematian Mbah Maridjan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.