Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah TPS Dekat Obyek Wisata, Mahasiswa di Bantul Ingin Mencoblos Sekalian Liburan

Kompas.com - 15/01/2024, 16:24 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul menyebut pendaftaran daftar pemilih tambahan (DPTb) sebagian besar adalah mahasiswa. Mereka memilih Tempat pemungutan suara (TPS) dekat kawasan wisata agar bisa berlibur.

"Total hingga siang ini ada 6.200 orang yang sudab mendaftar DPTb. Paling banyak pendaftar yakni kalangan mahasiswa," kata Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Bantul Arya Syailendra kepada wartawan di Bantul, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Mahasiswa Perantau di Kota Bandung Masih Bingung Cara Pindah TPS

Dia menjelaskan, banyaknya pendaftar dari kalangan mahasiswa karena di Kabupaten Bantul ada banyak perguruan tinggi. Mulai dari ISI, UMY, hingga universitas swasta lainnya.

Pendaftaran akan ditutup pada Senin (15/1/2024) pukul 23.59 WIB. KPU sudah menyiapkan 12 titik posko DPTb yang sebagian besar berada di perguruan tinggi.

Pendaftar tidak perlu khawatir karena KPU sudah menyediakan surat suara cadangan dari dua persen DPT yakni 15.840 lembar. Jumlah ini dipastikan bisa mencukupi kebutuhan surat suara selama Pemilu 2024.

"Jangan sampai kehilangan hak pilihnya. Surat suara cadangan ini bisa untuk memenuhi kebutuhan surat suara, seperti untuk DPTb, PTPS, DPK, hingga surat suara rusak di TPS," kata dia.

Arya mengatakan, para pendaftar DPTb ini biasanya memilih terdekat dari domisili. Namun, kali ini banyak yang memilih di dekat obyek wisata.

"Mahasiswa-mahasiswa ini banyak yang minta lokasi TPS di dekat tempat wisata. Tadi ada yang ditanya alasannya apa, katanya sekalian mau wisata," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com