Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Bertemu dengan Gibran, Ini Pendapat Pengamat Politik UGM

Kompas.com - 04/09/2023, 17:26 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani di akun Instagramnya mengunggah momen bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Keakraban antara keduanya itu tampak dalam pertemuan di Soto Gading, Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah pada Minggu (3/09/2023) tersebut. 

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arya Budi melihat pertemuan antara Puan Maharani dengan Gibran Rakabuming Raka adalah sebagai konsolidasi

Baca juga: Cerita Puan Ketemu Gibran, Bahas Politik hingga Piala Dunia U-17

"Yang pasti jelas nampak di panggung depan pasti itu konsolidasi. Meskipun ada spekulasi lain soal cawapres tapi itu hal yang sulit ditangkap di panggung depan," ujar Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arya Budi saat dihubungi, Senin (4/09/2023). 

Pertemuan tersebut diunggah di akun Instagram Puan Maharani. Dari postingan itu, juga bisa dilihat Puan Maharani ingin menyampaikan pesan bahwa Gibran Rakabuming Raka masih merupakan kader PDI-P.

Pesan itu ingin disampaikan ke publik dan termasuk ke kalangan politisi. 

"Momen pertemuan itu ingin disampaikan bukan hanya ke publik, tetapi ke kalangan politisi bahwa bagaimana pun itu Gibran kader PDI-P. Itu pesan yang pasti ingin ditangkap, apalagi ini kan tidak ada pernyataan apapun soal Cawapres dan seterusnya, meskipun bisa jadi obrolan itu ada," tuturnya. 

Arya Budi menyampaikan Gibran Rakabuming Raka sebenarnya representasi penting dari ayahnya yakni Joko Widodo yang saat ini menjabat sebagai Presiden. 

"Mengakses Presiden ini kan tidak mudah, dan kalaupun bisa diakses belum tentu pendukung politik dari Jokowi itu bisa dibaca dan yes or no Jokowi itu juga hampir selalu bersayap ya. Karena dia (Joko Widodo) berusaha menempatkan diri sebagai presiden seluruh rakyat, seluruh partai, bukan hanya satu partai bukan hanya rakyat tertentu," urainya. 

Baca juga: Puan dan Gibran Sarapan di Soto Gading Solo, Tak Bahas Bacawapres Ganjar

Sehingga banyak politisi termasuk kader PDI-P juga yang menggunakan Gibran sebagai pintu masuk agar pemilih Joko Widodo itu tetap berada atau bergeser ke pemilih mereka. 

Arya Budi mengungkapkan, hal itu penting, karena PDI-P bagaimana pun juga suaranya maupun capresnya Ganjar Pranowo dibangun bukan hanya oleh simpatisan PDI-P dan simpatisan nasionalis.

Melainkan juga oleh orang-orang yang memilih atau yang puas dengan kinerja dari Presiden Joko Widodo. 

"Karena tesis pertama mengakses Jokowi itu tidak mudah dan belum tentu ketika bisa diakses itu Jokowi berpihak dengan yang dia temui, nah itu adalah pesan bagaimana pemilih Jokowi itu tetap bisa dirawat oleh misalnya Puan sebagai kader PDI-P maupun ada capres Ganjar di sana," ucapnya. 

"Nah Gibran bagaimana pun apalagi di depan relawan Jokowi, Gibran juga sekarang juga berusaha merawat relawan dia sendiri itu berada di dalam jangkauan PDI-P.  Dan Itu yang ingin disampaikan, jadi Dia (Gibran) menjadi simbol representasi politik dari kelompok pemilih yang simpatik terhadap Jokowi," imbuhnya. 

Arya Budi mengungkapkan bisa jadi pertemuan tersebut juga momentum penting untuk mengkonsolidasikan cawapres yang mendampingi Ganjar Pranowo. Namun hal ini masih spekulatif, sebab tidak muncul di dalam postingan IG Puan Maharani. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com