Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan: Jangan Biarkan Mereka Memecah Belah Ketua Umum PDI-P dan Presiden Jokowi

Kompas.com - 26/08/2023, 08:03 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Krisiandi

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengingatkan kepada kader PDI-P agar tetap solid dan tidak terpecah belah. 

Menurut Puan, saat ini, ada pihak yang ingin mempertentangkan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo.  

Pihak-pihak itu ingin PDI-P tak solid. Apalagi, menurutnya, PDI-P adalah parpol besar yang sudah melahirkan kader yang berhasil memimpin sebagai kepala daerah maupun anggota dewan yang banyak berprestasi.

"PDI Perjuangan telah melahirkan kader-kader terbaik di seluruh Indonesia. bupati berprestasi, wali kota berprestasi, gubernur berprestasi, pimpinan dan anggota DPR RI serta DPRD yang terbaik di Indonesia," ujar Puan dihadapan 33.000 kader PDI-P se-Jawa Tengan di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (26/8/2023).

Baca juga: Puan: Bakal Ada Tantangan Besar Menuju Pilpres 2024, Banyak Pihak Ingin Kita Pecah

Puan juga menegaskan partai berlambang banteng mocong putih itu akan terus solid di bawah kepemimpinan Megawati.

 

Menurut Puan, ibundanya itu selalu memberikan perhatian kepada kader-kader PDI-P yang setia. 

"Apalagi kecintaan ketua umum ibu Megawati pada kader terbaiknya yaitu presiden Jokowi. kecintaannya tidak akan pernah luntur, layaknya seorang ibu pada anaknya, kasih ibu sepanjang masa," lanjutnya.

Dalam orasinya, Puan menunjukkan besarnya rasa bangga Katua Umum Megawati terhadap Jokowi yang berhasil menjabat sebagai presiden dua periode. 

Untuk itu, ia meminta agar kader PDI-P terus solid meski ada pihak yang ingin memecah belah Megawati dan Jokowi

"Karenanya jangan biarkan soliditas partai diusik oleh mereka yang hanya ingin memecah-belah atau mempertentangkan Ketua Umum dan Presiden Jokowi," tegasnya.

Puan mengatakan, gotong royong di internal partai diperlukan agar kader tidak mudah terpecah-belah selama menjelang tahun politik 2024. 

Selain itu, gotong royong juga bisa menggerakkan mesin parpol untuk memenangkan Pemilu 2024. 

Baca juga: Sambil Tunjukan Tongkat Komando Bung Karno, Puan Minta Kader Menangkan Ganjar

"Kita jangan terbawa pada arus perpecahan. Kita harus tetap solid. Kita akan segera memasuki medan perjuangan untuk mendapatkan suara rakyat dalam pemilu. Strategi pemenangan kita harus dipimpin oleh partai berbasiskan gotong-royong bertumpu pada mesin partai, mesin partai PDI Perjuangan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPR RI itu juga sempat menyampaikan sederet tantangan yang harus dihadapi. Seperti halnya dinamika politik yang cepat berubah yang membuat kawan menjadi lawan.

"Hadirin dan kader PDI Perjuangan yang saya banggakan, tantangan yang akan kita hadapi untuk memenangkan pemilu 2024 tidak ringan. Ada tantangan besar, ada perlawanan besar. Kawan jadi lawan! Banyak pihak yang ingin melihat kita pecah, ingin melihat kita lemah," bebernya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

40 PNS di Kulon Progo Ajukan Cuti karena Mau Naik Haji, Separuhnya adalah Guru

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut 'Nemu' di Kolong Lemari

Curi Emas 100 Gram Senilai Rp 100 Juta, Pelaku Sebut "Nemu" di Kolong Lemari

Yogyakarta
Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Dipinjami Lahan di Piyungan Selama 3 Tahun, Pemkot Yogyakarta Belum Tentukan Kegunaannya

Yogyakarta
Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com