KOMPAS.com - Salah satu jajanan yang bisa membawa generasi tahun 90-an bernostalgia dengan mengingat memori masa kecil adalah Permen Davos.
Permen Davos adalah kembang gula dengan sensasi rasa mint yang kuat, sehingga terasa semriwing ketika dihisap.
Baca juga: Mengapa Purbalingga Dijuluki Kota Knalpot?
Kemasannya beragam, mulai dari kemasan berwarna biru dengan bentuk permen yang besar (Davos Roll) hingga kemasan kotak hijau dengan isi bulatan permen yang lebih kecil (Davos Lux).
Kini Permen Davos juga telah dikemas dengan lebih modern, dengan varian Davos Mini, Davos Classic, dan Davos Mild.
Baca juga: Mengenal Wayang Suket dari Purbalingga: Penemu, Bahan, dan Nilai
Tak banyak yang tahu jika Permen Davos merupakan produk lokal asal Purbalingga, Jawa Tengah.
Pabrik permen mint pertama di Indonesia ini berdiri pada tanggal 28 Desember 1931, dengan pendiri pabrik Permen Davos adalah Siem Kie Djian.
Baca juga: Sanggaluri Park Purbalingga: Daya Tarik, Wahana, Harga Tiket, dan Rute
Iing Tedjo, Istri dari Budi Handojo Hardi yang menjadi pemilik sekaligus pemimpin pabrik Davos saat ini mengungkapkan bahwa awalnya Siem Kie Djian adalah pedagang gula pasir di wilayah Purbalingga.
Kemudian, usaha gula pasirnya berkembang dan mulai memproduksi permen di salah satu ruangan kecil.
Permen tersebut mulanya didistribusikan dengan gerobak sapi ke Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap.
”Sambil keliling menjual permen, pulangnya bawa gula pasir,” ucap Iing, sepertu dikutip dari TribunJogja.com.
Kini, ruangan kecil tersebut berubah menjadi bangunan pabrik yang berdiri di atas tanah seluas 6.000 meter persegi, dengan distribusi barang dilakukan dengan delapan mobil boks.
Yang tidak berubah adalah permen buatan mereka. Iing menjamin, Davos menggunakan 98 persen gula pasir asli dan sisanya mentol serta zat pengikat.
Davos tidak pernah memakai zat pengawet dan pemanis buatan sehingga permen bisa bertahan 1,5 tahun hingga 2 tahun.
Dilansir dari laman purbalinggakab.go.id dan davos.co.id, Siem Kie Djian mendirikan perusahaan perseorangan dengan nama “Slamet Langgeng”.
Awalnya, permen ini memiliki nama “Kembang Gula Davos” dan menjadi produk pertama PT. Slamet Langgeng.