KOMPAS.com - Jembatan Gondolayu yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Gondokusuman, merupakan salah satu ikon Yogyakarta.
Lokasinya Jembatan Gondolayu berada di sebelah Barat Tugu Pal Putih Yogyakarta dan membentang kokoh di atas aliran Sungai Code.
Nama jembatan ini diambil dari nama kampung Gondolayu yang berada di lokasi tersebut.
Baca juga: Kisah Abdi Dalem Mertolulut, Algojo Keraton Yogyakarta yang Melakukan Eksekusi Atas Perintah Raja
Dilansir dari laman gowongankel.jogjakota.go.id, kata Gondo dalam Gondolayu yang artinya kuburan atau makam, di mana pada zaman dahulu bantaran Sungai Code menjadi tanah makam dikarenakan harganya murah.
Sehingga seiring berjalannya waktu, masyarakat mempercayai mitos bahwa nama Gondolayu membawa aura negatif.
Baca juga: Sejarah Kretek Kewek, Jembatan Legendaris di Yogyakarta yang Semula Bernama ‘Kerk Weg’
Hal ini karena kepercayaan bahwa saat terdapat seorang warga yang meninggal, maka seperti anak rantai warga yang lain ikut meninggal.
Oleh karena itu, nama kampung ini kemudian diubah menjadi Jogoyudan, yang diambil dari nama prajurit Jogoyudo yang dipercaya masyarakat telah membawa keamanan di kampung.
Baca juga: Busana Pranakan, Seragam Abdi Dalem di Keraton Yogyakarta
Beberapa sumber menyebut bahwa Jembatan Gondolayu diyakini dibangun pada 1840-an, di masa yang sama saat Perang Diponegoro berkobar.
Sementara dilansir dari laman pariwisata.jogjakota.go.id, Jembatan Gondolayu diketahui dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Sebuah dokumen menceritakan mengenai kondisi Jembatan Gondolayu yang ditumbuhi banyak pohon dan rindang di tahun 1937.
Sayangnya, saat ini pemandangan yang sama itu sudah tak tampak lagi dan berganti dengan pemandangan bangunan dan pengguna kendaraan yang terus bertambah.
Jembatan Gondolayu juga pernah ditutup pada 2010 akibat terdampak oleh terjangan banjir lahar dingin dari Gunung Merapi.
Material letusan Gunung Merapi pada 2010 saat itu terbawa air dan masuk ke aliran Sungai Code.
Terjangan banjir lahar dingin menimbulkan keretakan di sisi sebelah utara-barat dan selatan-barat jembatan tersebut.
Namun setelah banjir lahar dingin surut, lalu lintas yang melewati Jembatan Gondolayu kemudian dibuka kembali.