Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sabo Dam Hasil Kerja Sama Indonesia dengan Jepang

Kompas.com - 22/06/2023, 05:54 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan apa itu sabo dam hasil kerja sama antara Indonesia dan Jepang sejak 1958 hingga 2021.

"Sabo itu di bahasa Jepang adalah pasir. Jadi, sabo dam itu bukan dam biasa yang menampung air, tetapi menampung pasir," kata Basuki, ditemui di Balai Teknik Sabo, Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu (21/6/2023).

Basuki mengungkapkan, fungsi dari sabo dam adalah untuk menahan pasir di area-area pegunungan, dengan sabo dam daerah tersebut dapat ditambang.

"Airnya lewat tetapi pasirnya ditahan. Ini yang selalu dipakai ditambang. Tidak dilarang tetapi harus diatur," ujar Basuki.

Baca juga: Kaisar Naruhito Nikmati Koleksi Batik, Keris, dan Wayang Kulit Milik Keraton Yogyakarta

Dengan model itu, menurut Basuki, daerah sabo dam dapat ditambang saat gunung merapi tidak erupsi.

Fungsi sabo dam adalah untuk menampung pasir baik itu dari lahar panas maupun lahar dingin.

"Terutama lahar dingin. Makanya pasirnya itu kan bolong-bolong kalau sabo. Itu air ngalir, pasirnya (penahannya) ditahan level-level sesuai dengan ukuran gravel dan boulder. Intinya dia menahan sedimen. Itu sabo dam," ujar dia.

Ia menambahkan kerja sama yang dijalan dengan Jepang sudah dimulai dari 1958 dengan pembangunan balai teknik sabo dam dan dilanjutkan pada tahun 1970 teknisi asal Jepang masuk ke Indonesia.

"Kita mulai 1958, mulai dengan expert Jepang ke sini 1970. Sekarang ini sudah lebih dari 350 expert jepang yang datang ke sini untuk membantu kita mendesain sabo. Dan kita sudah training lebih dari 100 engineer Indonesia di Jepang tentang sabo," beber Basuki.

Disinggung apakah ada pembahasan kerja sama di bidang lain saat kunjungan di Keraton, Basuki mengatakan tidak ada.

Baca juga: Truk Bermuatan Tebu Diterjang Banjir Saat Lewati Sabo Dam Sungai, 4 Orang Hilang

Ke depan kerja sama Indonesia Jepang terkait dengan sabo dam.

"Tadi tidak bicara hal lain kecuali sabo," kata dia.

Pada kesempatan ini dirinya juga mengundang Kaisar Jepang Naruhito untuk datang pada World Water Forum yang akan dihelar di Bali pada Mei 2024 di Bali.

"Pak Presiden sudah mengundang beliau. Mudah-mudahan beliau juga bisa hadir di Bulan Mei tahun depan. Kalau beliau bisa hadir, bisa menarik wisatawan lagi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

Yogyakarta
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Yogyakarta
Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan 'SOP Study Tour', Apa Saja Isinya?

Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan "SOP Study Tour", Apa Saja Isinya?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com