Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Warga Gunungkidul Merantau ke Luar Daerah Pasca-Lebaran, Bupati Minta Dipertimbangkan Lagi

Kompas.com - 19/04/2023, 12:58 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sunaryanta mengimbau warga yang akan merantau pasca Idul Fitri untuk memikirkan kembali. Sebab, jangan sampai potensi pekerjaan diisi warga dari luar daerah.

"Jangan sampai banyak orang Gunungkidul keluar semua malah di kita tidak ada. Malah orang luar masuk ke Gunungkidul," kata Sunaryanta ditemui wartawan di Kantor Pemkab Gunungkidul, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Urbanisasi di Perdesaan, Fenomena Desa-desa Menjadi Desa Perkotaan

Dikatakannya, warga Gunungkidul diajak memperhatikan potensi yang ada. Apalagi spot pertumbuhan ekonomi saat ini baru akan muncul, di wilayah selatan, tengah, dan utara.

"Saya sampaikan kepada saudara di Gunungkidul harus dipertimbangkan misalkan mau bekerja di luar betul-betul dipertimbangkan. Gunungkidul sendiri potensi ke depan bagus," kata dia

Perlu diketahui, warga Gunungkidul yang merantau paska lebaran biasanya meningkat. Warga yang mudik akan membawa sanak saudaranya diajak ke kota besar seperti Jabodetabek, dan kota besar lainnya.

Data 2022 lalu, tercatat 140.000 kendaraan pribadi masuk dan tahun ini diprediksi meningkat 10 persen. Penumpang angkutan umum diprediksi ada peningkatan 25 persen.

Sebelumnya, Kepala BPS Gunungkidul, Rintang Awan Eltribakti Umbas mengatakan pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul pada 2022 mencapai 5,37 persen, atau naik 0,15 persen poin dibanding pada 2021 sebesar 5,22 persen.

"(pertumbuhan) ini tak lepas dari kebijakan pemerintah untuk melonggarkan aktivitas masyarakat dalam masa pandemi," kata Rintang

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi sebanyak 5,37 persen menurutnya dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk melangkah memajukan wilayah.

Baca juga: Pekerja IKN Diprediksi Meningkat Saat Arus Balik Lebaran, DLU: Banyak yang Mengajak Temannya di Kampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com