YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengungkap, terjadi deformasi atau perubahan bentuk gunung di sisi barat laut Gunung Merapi.
Kondisi tersebut berisiko menimbulkan bahaya karena bisa saja terjadi longsor.
"Ini memang perlu kami sampaikan di sini, meskipun ini belum terjadi tetapi data pemantauan ini sesuatu yang signifikan di mana telah terjadi deformasi di arah yang lain selain dari arah kubah lava saat ini," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso melalui pertemuan daring, Minggu (12/03/2023).
Baca juga: Erupsi Merapi, BPPTKG Sebut Ada 54 Kali Awan Panas Guguran Selama 2 Hari
Agus Budi menyampaikan kubah lava di Gunung Merapi saat ini ada di barat daya dan di tengah kawah. Namun terjadi deformasi yang terpusat di sisi barat laut Gunung Merapi.
Menurut Agus Budi kondisi tersebut menjadi sesuatu yang unik, namun di sisi lain juga berisiko menjadi bahaya.
"Jadi telah terjadi deformasi di barat laut ini sebesar lebih dari 15 meter dalam kurun waktu dua tahun. Ini berpotensi untuk longsor, karena 15 meter ini pergerakan yang cukup besar," tegasnya.
Baca juga: Hujan Abu Gunung Merapi sampai ke Banjarnegara
Agus Budi menjelaskan, pada erupsi Gunung Merapi tahun 2006 dan 2010 pergerakan di puncak tidak sampai empat meter. Tetapi memang saat itu pergerakan terjadi dalam waktu yang cepat.
"Besarnya 15 meter ini yang menjadi perhatian kita, yang kami khawatir tebing dari puncak sebelah barat laut ini menjadi tidak stabil dan longsor. Itu yang kami waspadai dan selalu kami pantau," ucapnya.
Saat ini kondisi puncak pada sisi barat laut Gunung Merapi lanjut Agus Budi masih stabil. Kecepatan dari deformasi juga relatif rendah.
Baca juga: Gunung Merapi Berstatus Siaga, Sejumlah Desa di Boyolali Masih Dilanda Hujan Abu
BPPTKG mengimbau agar masyarakat yang berada di sisi barat laut Gunung Merapi meningkatkan kesiapsiagaan.
"Kami harapkan akan meningkatkan kesiapsiagaan bagi masyarakat dan pemerintah daerah," tegasnya.
Tak kalah pentingnya, memastikan kondisi sarana prasarana evakuasi dalam kondisi baik.
"Berupa melatih, atau melakukan simulasi-simulasi penyelamatan diri dan memastikan sarana prasrana evakuasi dalam keadaan yang baik," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.