Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kasus Beruntun Lansia Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan Saat Mencari Rumput Pakan Ternak

Kompas.com - 24/02/2023, 10:23 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pencari pakan ternak tergeletak tidak sadar diri di tengah sawah Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Warga menemukan Katiman (59) ini telentang di tengah jerami pukul 11.00 WIB.

Tubuhnya lemah dan tidak berdenyut nadi.

“Dinyatakan meninggal dunia tidak lama setelah sampai ke Puskesmas,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) lewat pesan singkat, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Sakit Hati Diejek Pengangguran dan Belum Nikah Jadi Alasan Pria Aniaya Lansia di Tangerang

Katiman warga Jangkaran. Pihak keluarga mengungkapkan, Katiman pergi ke sawah untuk mencari damen atau jerami pakan ternak.

Warga menemukan Katiman segera melapor ke polisi Bhabinkamtibmas. Polisi ini tiba lantas bersama warga mengevakuasi korban ke jalan.

Lansia itu dilarikan ke Puskesmas Temon I untuk diperiksa. Katiman tiba di puskesmas jam 11.40 WIB.

Hasil pemeriksaan Puskesmas, Katiman tidak menunjukkan tanda kehidupan dari tidak ada denyut jantung dan pupil melebar. Katiman tidak menunjukkan respon saat pemeriksaan pada retisisasi jantung dan paru. Begitu pula dengan rekam jantung yang tidak ada tanda denyut nadi.

Puskesmas menyatakan Katiman meninggal dunia satu jam kemudian atau pukul 12.40 WIB, sejak tiba di Puskesmas. Puskesmas menduga lansia ini meninggal akibat serangan jantung.

“Kondisi tidak sadarkan diri. Diraba denyut nadi sdh tdk terasa. dinyatakan meninggal sesuai pernyataan dr puskesmas,” kata Novi.

Baca juga: Nestapa Lansia Miskin di Pati, Perhiasan dan Uang Rp 6 Juta Raib Digendam

Sepeda memuat jerami

Sehari sebelumnya, seorang warga juga ditemukan meninggal dunia di pinggir jalan pada wilayah Pedukuhan Potrowangsan, Kalurahan Tirtorahayu, Kapanewon Galur, Rabu (22/2/2023) pukul 09.30 WIB.

Awalnya belum diketahui siapa nama lansia itu. Ia tergelatak di samping sepeda onthel miliknya.

Warga yang melihat lansia ini tergeletak segera membawanya ke sebuah klinik bidan terdekat. Tenaga medis di klinik memeriksa dan menyatakan si lansia meninggal dunia.

Baca juga: Lansia di Cilacap Perkosa Anak Putus Sekolah hingga Hamil, Korban Cuma Diberi Uang Rp 30.000

Polisi tiba bersama tim identifikasi dari Inafis Polres Kulon Progo. Dari sana diketahui lansia itu adalah Mbah Suradi (71), seorang petani kebun asal Kapanewon Lendah.

Polisi mengolah TKP dan meminta keterangan para saksi. Polisi menduga Suradi meninggal dunia setelah mencari Damen. Ini tampak dari sepeda miliknya masih mengangkut jerami atau damen pakan ternak

“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda penganiayaan, korban sudah meninggal dunia. Kami menghubungi Inafis dengan hasil muncul identitas atas nama korban lalu menghubungi keluarga korban,” kata Kasi Humas Novi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com