Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Warga di Gunungkidul Habiskan Rp 150.000-170.000 untuk Beli Air Bersih

Kompas.com - 24/08/2022, 15:46 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat wilayah di empat Kapanewon yang sudah meminta dropping air bersih karena kekeringan.

Karena keringnya tanah mereka, warga harus membeli air bersih sebesar Rp 150.000 sampai Rp 170.000 sejak Mei 2022 lalu.

"Sudah sejak Mei saya beli air, dari tangki (swasta)," kata Sumarwi, warga Padukuhan Sumber, Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari kepada wartawan Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Puluhan Desa di Bima Dilanda Kekeringan, Warga Kesulitan Air Bersih

Sumarwi mengungkapkan, air bersih itu bisa bertahan 2 sampai 3 minggu, tergantung masing-masing rumah.

"Kalau yang memiliki ternak paling hanya 2 minggu, tetapi kalau hanya mandi, cuci, dan makan ya bisa 3 minggu," kata dia.

Sumarwi berharap pemerintah membangun infrastruktur agar rumahnya yang berada di dataran tinggi bisa mendapatkan aliran air. "Semoga ada pipa PDAM masuk sini," kata dia.

Lurah Planjan, Muryono Asih Sulistyo mengatakan, ada dua padukuhan, yakni Sumber dan Legundi yang masih kerap mengalami sulit air bersih saat kemarau karena dataran tinggi.

Sehingga kedua wilayah tersebut sulit dialiri pipa PDAM.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PDAM dan BPBD untuk membangun jaringan pipa di sini, semoga bisa segera terwujud," kata dia.

Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono mengatakan sejak Juli pihaknya sudah mengirimkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

Adapun droping di wilayah 4 kapanewon, yakni Rongkop, Panggang, Purwosari, dan Saptosari.

"Sebulan terakhir kami sudah salurkan lebih dari 40 tangki air bersih. terutama untuk titik-titik yang belum terjangkau oleh layanan pipa PDAM," kata dia.

Dia mengatakan, air bersih bantuan ini sifatnya stimulan dan berharap masyarakat bijak menggunakan air bersih saat musim kemarau.

Baca juga: Eropa Alami Kekeringan Terparah dalam 500 Tahun Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com