Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duta Besar Ukraina: Serangan Rusia ke Ukraina Terus Berlangsung, Hanya Berhenti Saat Jokowi Berkunjung

Kompas.com - 19/07/2022, 11:22 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengeklaim, serangan yang dilakukan Rusia masih berlangsung. Hanya berhenti sehari saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang.

Pernyataan itu Hamianin sampaikan usia mengisi acara Ambassadorial Lecture bertajuk "The Ukrainian Questions in Global Politics" di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin (18/7/2022).

"Sejak 24 Februari 2022 sampai hari ini, setiap hari ada warga sipil yang meninggal akibat serangan Rusia kepada Ukraina. Kecuali, satu hari, yaitu saat Presiden Jokowi mengunjungi Ukraina," ujar Hamianin.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-145 Serangan Rusia ke Ukraina, Zelensky Pecat Jaksa Agung, Uni Eropa Bahas Sanksi Baru

Hamianin mengatakan, serangan Rusia ke Ukraina yang sudah berlangsung selama lima bulan terakhir tak hanya menewaskan orang dewasa, tetapi anak-anak juga turut jadi korban.

"Ratusan anak-anak menjadi korban, 10.000 warga Ukraina sipil juga menjadi korban, dan ratusan ribu orang yang ada di Ukraina terluka," ungkapnya.

Konflik yang oleh Presiden Rusia Vladimir Putin bertujuan "mendenazifikasi" Ukraina juga menghancurkan bangunan. Dampaknya, banyak warga harus mengungsi karena tempat tinggal mereka hancur.

"Jutaan orang ada di Ukraina itu harus mengungsi, bermigrasi karena rumah atau kawasan mereka sudah rusak atau diserang," tuturnya.

Hamianin mengeluh, serangan yang dilakukan "Negeri Beruang Merah" menyebabkan Kyiv menanggung kerugian hingga ratusan miliar dollar AS sepanjang lima bulan terakhir.

"Ratusan miliar dollar AS itu menjadi biaya yang kemudian diperkirakan muncul kerugian karena serangan selama ini yang telah terjadi 5 bulan terakhir," ucapnya.

Hamianin pun mengapresiasi kunjungan Presiden Jokowi menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, 29 Juni waktu setempat.

Sang duta besar mengakui, kunjungan tersebut tidak serta-merta akan langsung memunculkan perdamaian. Sebab, dia menuding, Moskwa sudah merencanakan invasi itu selama bertahun-tahun.

Sehingga, dalam pandangan Hamianin, tidak satu pun pemimpin di dunia yang bisa menghentikan rencana Rusia.

"Jadi kunjungan ini tidak kemudian pada prinsipnya menjadi harapan terjadi langsung perdamaian. Ekspektasi dan harapan tentu sangat banyak, tetapi yang paling diharapkan adalah rencana yang konkret kemudian instrumen yang konkret dan agenda yang konkret untuk dapat segera mengakhiri," pungkasnya.

Baca juga: Rusia Siapkan Tahap Serangan Berikutnya di Ukraina, Mulai Kewalahan Lawan Senjata Barat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com