Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mangkunegaran Memikat Pujangga Rabindranath Tagore Asal India...

Kompas.com - 12/03/2022, 12:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, resmi menjadi penerus tahta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.

Jumenengan Dalem dilaksanakan Sabtu (12/3/2022) usai KGPAA Mangkunegara X dikukuhkan secara langsung oleh Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.

Kerabat Mangkunegaran, Irawati Kusumorasri berharap dengan dilantiknya Sang Raja baru, ke depannya Puro Mangkunegaran bisa menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di dunia.

Baca juga: Sederet Fakta Tari Bedhaya Anglir Mendung Mangkunegaran Solo, dari Penari Remaja hingga Ritual Puasa Sebelum Pentas

Memikat pujangga asal  India

Tak hanya yang tahu jika Mangkunegaran ternyata telah memikat pujangga asal India, Rabindranath Tagore.

Rabindranath Tagore melakukan lawatan ke Tanah Jawa pada tahun 1927 dan sempat tinggal di Puro Mangkunegara sebagai tamu istimewa.

Selain pujangga, Rabindranath Tagore adalah seorang filsuf, pemikir keagamaan, dan intelektual yang membuat pembaruan dalam dunia pendidikan.

Tagore memenangi penghargaan Nobel Sastra melalui karya antologi puisi berjudul Gitanjali (1912).

Baca juga: GPH Bhre Cakrahutomo Resmi Jadi KGPAA Mangkunegara X

Rabindranath Tagore menghadiri acara Upacara Peringatan Naik Tahta ke-24 KGPAA Mangkunegara VII di Puro Mangkunegaran Surakarta, KITLVKTLV via puromangkunegaran.com Rabindranath Tagore menghadiri acara Upacara Peringatan Naik Tahta ke-24 KGPAA Mangkunegara VII di Puro Mangkunegaran Surakarta, KITLV
Ia menjadi orang Asia pertama yang memperoleh penghargaan bergengsi di dunia kesusatraan.

Sebelum tinggal di Puro Mangkunegaran, Tagore mengunjungi Sekolah Taman Siswa yang didirikan Ki Hadjar Dewantara.

Sekolah itu dianggap memiliki model pendidikan serupa dengan Santineketan, sekolah yang didirikan Tagore yang berbasis kerakyatan dan kemanusiaan.

Santineketan adalah sebuah kota kecil di dekat Bolpur Distrik Birbhum, Benggala Barat, India.

Baca juga: Menilik Harapan Kerabat Mangkunegaran untuk Mangkunegara X: Semoga Bisa Menjalin Hubungan dengan Kerajaan-kerajaan di Dunia

Dikutip dari puromangkunegaran.com, kedatangan Rabindranath Tagore disambut langsung oleh KGPAA Mangkunegara VII (1916-1944).

Di Puro Mangkunegaran, Tagore belajar membatik dan tarian Jawa yang membuatnya kagum.

Karya seni itu menginspirasi Tagore untuk dijadikan materi atau kurikulum pendidikan di Santiniketan, 

Tak hanya itu. Di Puro Mangkunegaran, Tagore juga menghadiri upacara peringatan naik tahta ke-24 KGPAA Mangkunegara VII.

Baca juga: Mengenal Tari Bedhaya Anglir Mendung, Tarian Sakral dari Puro Mangkunegaran dalam Prosesi Jumeneng KGPAA Mangkunegara

KGPAA Mangkunegara VII memberi nama sebuah ruas jalan di Kawasan Gilingan, Surakarta dengan nama Jalan Rabindranath Tagore.KTLV via puromangkunegaran.com KGPAA Mangkunegara VII memberi nama sebuah ruas jalan di Kawasan Gilingan, Surakarta dengan nama Jalan Rabindranath Tagore.
Karena takjub, Tagore membuat catatan khusus dari upacara tersebut yang diterbitkan dalam bahasa Belanda.

Kala itu sebagai bentuk rasa hormat kepada Tagore, KGPAA Mangkunegara VII memberi nama sebuah ruas jalan di Surakarta tepatnya di kawasan Gilingan dengan nama Jalan Rabindranath Tagore.

Jalan tersebut adalah satu-satunya jalan di Surakarta yang diresmikan sendiri oleh tokoh yang namanya diabadikan yakni Rabindranath Tagore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com