KOMPAS.com - Bocah berusia tiga tahun di Yogyakarta meninggal usai tersiram minyak panas saat membeli gorangan bersama orangtuanya.
Korban berinisial FZ sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) dr Sardjito. Namun, pada Minggu (16/6/2024), korban dinyatakan meninggal dunia. Sebagai informasi, dalam insiden itu korban alami luka bakar 64 persen.
"Upaya medis sudah dilakukan seoptimal mungkin oleh tim spesialis bedah plastik yang berkolaborasi dengan tim spesialis pediatric intensif care unit (PICU)," kata Manajer Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan.
Baca juga: Bocah 3 Tahun di Yogyakarta yang Tersiram Minyak Panas saat Beli Gorengan Meninggal Dunia
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden itu berawal saat korban bersama orangtuanya membeli gorengan di di halaman utara Pasar Legi Kotagede Senin (20/5/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan
Sesampainya di tempat pedagang dengan motor, ayah korban tidak segera mematikan mesin motor. Lalu saat ayah korban hendak mengambil uang di saku, korban menarik tuas gas motor.
"Sewaktu bapaknya mengambil uang di kantong celana untuk membayar gorengan, anaknya memegang gas sepeda motor," ujar Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Sujarwo.
Akibatnya, minyak di penggorengn tumpah menyiram korban dan ayahnya. Korban alami luka bakar 64 persen dan ayahnya mengalami luka bakar 11 persen di kaki dan tangan.
Warga yang melihat itu segera menolong dan melarikannya ke RS Wirosaban untuk pertolongan.
Menurut Banu, pasien alami sepsis berat. Sepsis, lanjutnya, adalah kondisi yang disebabkan oleh reaksi berlebihan (ekstrem) dari sistem imun tubuh terhadap suatu infeksi.
Penderita sepsis akan mengalami peradangan yang cukup parah di seluruh tubuh yang dapat berujung pada kerusakan jaringan dan organ.
Hal ini bisa memicu berbagai perubahan yang merusak beberapa sistem organ, menyebabkan kegagalan organ, bahkan mengakibatkan kematian
"Pasien meninggal pukul 23.30 WIB karena mengalami sepsis berat," tuturnya.
(Penulis: Wijaya Kusuma | Editor: Aloysius Gonsaga AE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.