Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Klaim Mudik Gratis Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas 20 Persen

Kompas.com - 15/04/2024, 14:24 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menggelar program balik gratis dari Terminal Giwangan, Kota Yogyakarta, menuju Jakarta dan sekitarnya pada Senin (15/4/2024). Program mudik gratis dan balik gratis ini diklaim oleh Kementerian Perhubungan dapat menurunkan angka kecelakaan hingga 20 persen.

Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengatakan, pada masa arus mudik dan juga balik banyak masyarakat yang menggunakan motor dengan risiko fatalitas tinggi jika mengalami kecelakaan. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi persentase angka kecelakaan.

"Data yang kami kumpulkan sampai dengan H+2 kemarin ini tingkat kecelakaan menurun kurang lebih sampai dengan 20 persen, tingkat ya boleh dikatakan yang fatalitasnya juga menurun, meninggal dunia turun ini antara 21-26 secara rata-rata," ujar Suharto saat ditemui di Terminal Giwangan, Senin (15/4/2024).

Baca juga: Bisa Pingsan, Penumpang KA Arus Balik Diimbau Tak Bawa Barang Berlebih

Lanjut Suharto, melihat dari data statistik, program mudik dan balik gratis ini akan dilanjutkan ke depannya. Hal ini untuk mengurangi angka kecelakaan selama arus mudik dan arus balik.

Suharto mengatakan, ke depan juga tidak menutup kemungkinan Kementerian Perhubungan akan menambah lokasi-lokasi tujuan mudik.

"Berdasarkan hasil dari survei badan kebijakan transportasi kira-kira yang akan menjadi favorit untuk mudik itu di mana saja kita akan menyesuaikan," kata dia.

Baca juga: 143.800 Kendaraan Melintasi Jalur Nagreg, Puncak Arus Balik Terlewati

Tahun ini dari Kementerian Perhubungan menyiapkan kurang lebih 950 bus atau kurang lebih 40.088 tempat duduk untuk pemberangkatan ke 33 lokasi tujuan.

"Tahun ini dari Jogja kami berangkatkan kurang lebih (arus balik) 160 bus sehingga kalau tadi ada banyak harapan, tahun depan ada penambahan lagi ini akan menjadi perhatian kami," bebernya.

Bagi masyarakat yang hendak mengikuti program arus balik gratis dapat mengakses melalui aplikasi bernama Mitra Darat. Masyarakat mendaftar lalu menentukan tanggal berangkat ke Jakarta.

"Setelah itu baru kita akan melakukan verifikasi di kantor beberapa yang sudah kami lakukan penunjukan. Dari situ langsung kami berikan tiketnya, saya kira enggak terlalu sulit untuk mengakses aplikasi," jelas dia.

Pada arus mudik dan balik ini, Kementerian Perhubungan mencatat ada kenaikan penumpang sebanyak 71 persen. Tahun lalu Kementerian Perhubungan menyediakan 23.072 tempat duduk dan pada tahun ini menyiapkan 40.088.

"Kita tidak bisa membatasi, siapa pun yang ingin mudik menggunakan mudik gratis ini semuanya silakan jadi kita tidak membatasi dari mana, dari mana tapi yang akan melaksanakan bepergian sesuai dengan tujuan yang sudah kami desain silakan pakai," kata dia.

"Hari ini tujuannya ke Jabodetabek ke 5 terminal di area Jabodetabek, ada Pores Plawat, Pondok Cabe, Kampung Rambutan, Jati Jajaran, Pulo Gebang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com