Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Monyet dan Manusia Terjadi di Hampir Seluruh Wilayah Gunungkidul, Pemkab Lakukan Kajian

Kompas.com - 25/10/2023, 15:13 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, DI Yogyakarta, melakukan kajian terhadap perkembangan monyet ekor panjang untuk mencegah konflik dengan manusia.

Dari laporan yang ada, hampir seluruh kapanewon ada konflik manusia dengan monyet ekor panjang.

Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono menyampaikan pihaknya menggandeng Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, untuk melakukan kajian karakteristik monyet ekor panjang.

Dalam hal ini, memetakan karakteristik dari rekomendasi hasil kajian untuk melakukan penanganan lebih terukur dan terarah.

Baca juga: Musim Kemarau, Monyet di Gunungkidul Curi Telur Ayam Milik Warga

"Selama ini kita kebingungan menangani. Ini mereka melakukan kajian, koloninya, perilakunya, kebiasaannya, pola hidup, perkembangbiakan, hingga makanannya seperti apa," kata Harry saat dihubungi melalui telepon Rabu (25/10/2023).

Dia mengatakan pada akhir tahun ini diperkirakan kajian sudah selesai dan akan digunakan untuk penanganan selanjutnya.

Pada awal tahun 2022 sudah memetakan pola gangguan monyet ekor panjang. Dari kajian tersebut diketahui hampir semua wilayah di Gunungkidul ada catatannya.

"Ini data sekunder, kami mengumpulkan data dari Lurah dan Panewu. Ada gangguan (momyet ekor panjang)," kata dia.

Harry mengatakan, pihaknya melalui dana keistimewaan juga tengah mengupayakan untuk menjaga ekosistem satwa lokal asli Gunungkidul, termasuk di dalamnya monyet ekor panjang.

Pemerintah juga akan membangun lahan konservasi seluas 2 hektar di Kalurahan Giritirto, Purwosari. Tahun ini pengadaan tanah, dan dilanjutkan visibility studinya.

"Pengadaan untuk konservasi satwa lokal, seperti pemeliharaan satwa endemik Gunungkidul," kata Harry.

Anggota DPRD Gunungkidul Supriyadi mendukung langkah pemkab untuk melakukan kajian terhadap monyet ekor panjang. Harapannya, akan berkurang gangguan terhadap masyarakat.

"Masyarakat sudah resah, semoga bisa segera diatasi," kata dia.

Baca juga: Kemarau Panjang, Kawanan Monyet Turun Gunung dan Rusak Sawah Warga Lumajang

Sebelumnya, Konflik manusia dengan monyet muncul di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta. Bahkan monyet nekat masuk ke rumah warga mencuri telur.

Ketua Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Mursidi mengakui saat musim kemarau seperti saat ini banyak monyet yang turun ke pemukiman warga. Hal ini karena sumber air di atas gunung api purba mulai mengering.

"Sudah lama sejak beberapa waktu terakhir monyet mulai turun. Kadang di sekitar pendopo dan loket gunung api purba itu lho mas," kata Mursidi saat dihubungi melalui telepon Selasa (24/10/2023).

Dikatakannya monyet mengambil buah seperti mangga, daun muda, hingga makanan, dan lain sebagainya. Total ada ratusan ekor monyet karena ada beberapa kelompok monyet.

"Kadang masuk ke kandang ternak warga mencuri telur. Orangnya belum bangun monyetnya sudah sampai kandang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

Yogyakarta
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Yogyakarta
Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan 'SOP Study Tour', Apa Saja Isinya?

Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan "SOP Study Tour", Apa Saja Isinya?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok: Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Bayi Laki-laki Ditemukan di Area Persawahan Sleman, Ketahuan Saat Motor Warga Mogok

Yogyakarta
Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com