Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Berbaju Gamis Mengaku Mau Syiar ke Malaysia, Rupanya Calon Pekerja Ilegal

Kompas.com - 19/10/2023, 22:24 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Dua orang tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dijebloskan ke tahanan Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Mereka adalah AR (48) asal Banyuwangi, Jawa Timur dan AS (32) asal Magelang, Jawa Tengah. 

Keduanya ditahan setelah terbukti jadi kaki tangan pelaku penyelundupan pekerja ilegal ke Malaysia. 

“Para pelaku ini mengajak delapan orang lain untuk bekerja ke Malaysia tanpa dilengkapi dokumen yang resmi dengan dalih belajar agama,” kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Terjerat Kasus Perdagangan Orang, Pria Ini Terpaksa Melangsungkan Pernikahan di Mapolresta Banyumas

AR dan AS tertangkap di Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) pada 27 September 2013 lalu, sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka tengah mendampingi delapan laki-laki yang akan terbang ke Malaysia menggunakan maskapai AirAsia. 

Awalnya, polisi menerima informasi petugas Bandara YIA tentang 10 orang yang hendak berangkat ke Malaysia untuk bekerja, namun tidak memiliki kelengkapan dokumen yang seharusnya. Mereka hanya menunjukkan paspor dan surat kunjungan ke masjid-masjid. 

Demi bisa lolos, mereka menyamar pakai baju gamis sambil menunjukkan surat keterangan kunjungan silaturahmi itu. 

Satreskrim Polres Kulon Progo tiba dan memeriksa rombongan. Mereka mengakui hendak bekerja ke luar negeri meski tidak memiliki dokumen sah.

“Mereka mengelabui petugas imigrasi dengan mengaku ke Malaysia untuk tujuan keagamaan. Ternyata hendak bekerja di sana,” kata Nunuk.

Baca juga: Kasus Perdagangan Orang Naik hingga 700 Persen, Kemenlu Ungkap Penyebabnya

Setelah diusut, AS dan AR diketahui sebagai perekrut calon pekerja itu. Keduanya berperan mengajak dan membawa ke Malaysia. 

Polisi menyita sejumlah barang bukti, mulai dari 10 paspor, medical check up, tiket pesawat, surat kunjungan dari masjid ke masjid, sembilan baju gamis putih dan kopiah, HP.

Selain itu, terungkap pula nama MA yang menjadi bos atau penyokong dana kegiatan tesebut. Masing-masing dari mereka sepakat mengganti uang MA dengan cara potong gaji. 

MA tidak dalam rombongan itu sehingga menjadi buron.

“Pelaku mengaku membawa mereka untuk bekerja di sektor konstruksi, tapi ketika para korban ditanya, mereka mengaku tidak tahu akan bekerja di mana,” kata Nunuk.

AS sendiri semula berniat ke Malaysia untuk bergabung dengan istri yang telah lama di sana. AS mengaku, MA mendanai rencananya dengan syarat AS membawa sejumlah orang ke Malaysia. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 13 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Sejarah Benteng Keraton Yogyakarta dan Bagian-bagian Bangunannya

Yogyakarta
5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com