Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Stunting di Kota Yogyakarta 13,8 Persen, Dinkes: Tidak Hanya dari Ekonomi yang Kurang

Kompas.com - 06/04/2023, 10:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kasus stunting di Kota Yogyakarta pada tahun 2022 sudah lebih rendah dari angka nasional yakni 13,8 persen. Diketahui angka stunting nasional tahun 2022 mencapai 21,6 persen. 

Bahkan capaian 13,8 persen sudah melampaui target nasional untuk pengurangan stunting di tahun 2024. Pemerintah pusat menargetkan angka stunting di 2024 sebesar 14 persen. 

"Capaian di Kota Yogyakarta pada tahun 2022, capaian kita 13,8 persen itu hasil yang didapat pada tahun 2022. Nah, target nasional itu adalah 14 persen di tahun 2024," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Aan Iswanti.

Baca juga: Pemprov Gorontalo Yakin Stunting Dapat Ditekan hingga 14 Persen di 2024

Meski begitu, total kasus stunting tahun 2022 di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi yakni  1.225 kasus. Kasus tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Kota Yogyakarta. 

Adapun sebaran kasus stunting berdasarkan lokasi puskesmas di Kota Yogyakarta meliputi Puseksemas Mantrijeron 77 kasus, Puskesmas Keraton 45, Puskesmas Mergangsan 44 kasus, Puskesmas Umbulharjo I 118 kasus, dan Umbulharjo II 104. Lalu Kotagede I 120, Kotagede II 41, Gondokusuman I 109, Gondokusuman II 36, Danurejan I 34, Danurejan II 19, Pakualaman 20, Gondomanan 33 kasus, Ngampilan 65, Wirobrajan 74, Gedongtengen 100 kasus, Jetis 68 kasus, dan Tegalrejo 118 kasus.

Stunting merupakan kondisi badan anak kurang dari standar WHO. Stunting memiliki banyak penyebab. Mulai dari anak mengidap penyakit kronis dalam kurun waktu lama, hingga permaslaahan psikososial mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Dinkes Kota Yogyakarta terus berupaya melakukan intervensi untuk mencegah dan mengurangi angka stunting tersebut.  Intervensi yang dilakukan Dinkes Kota Yogyakarta mulai dari bayi sebelum lahir, saat remaja, hingga saat akan menikah.

"Ada skrining anemia remaja putri, pemeriksaan calon pengantin, pemberian tablet tambah darah. Dan ibu hamil memeriksakan kehamilan wajib 6 kali di puskesmas dengan 2 kali diperiksa USG," papar dia.

Ia menambahkan total Puskesmas di Kota Yogyakarta sebanyak 18 yang sudah dilengkapi dengan alat USG. Selain itu, tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas juga sudah memiliki ketrampilan dalam memeriksa ibu hamil.

Untuk intervensi gizi pada anak stunting dilakukan berbagai upaya. Di antaranya kegiatan posyandu, sosialisasi pemberian ASI eksklusif, sosialisasi pemberian makanan pendamping ASI tinggi protein, imunisasi balita, dan juga membuat kelas ibu-ibu hamil.

"Stunting kan tidak semata-mata angka bisa langsung turun, nah upaya jangka panjang juga kita laksankan. Misalnya pemberian PMT (pemberian makanan tambahan) tidak hanya yang stunting, tetapi yang mengarah ke stunting," jelasnya.

Baca juga: Angka Anak Stunting di Sumsel Diklaim Turun, dari 24,8 Persen Jadi 16,8 Persen

Menurutnya penyebab stunting juga dikarenakan berbagai macam faktor seperti kurang nutrisi saat hamil, hamil usia remaja, interval kehamilan terlalu pendek, dan juga bayi lahir prematur.

"Setelah lahir pola asuh atau cara pemberian makan yang salah juga bisa menjadi penyebab stunting. Ada juga penyebabnya faktor psikososial dan faktor lingkungan juga bisa," jelas dia.

Aan menambahkan, stunting di Kota Yogyakarta tidak hanya ditemui pada kalangan masyarakat yang kurang mampu. Tetapi, juga ditemui pada masyarakat mampu dalam segi ekonomi.

"Ditemukan juga (pada kecukupan ekonomi) bisa jadi itu pola asuhnya. Tidak hanya dari ekonomi yang kurang," kata dia.

Ia juga membeberkan pandemi Covid-19 lalu berpengaruh kepada terhambatnya edukasi stunting kepada masyarakat. Mengingat selama dua tahun masyarakat dibatasi aktivitasnya, termasuk aktivitas ke layanan kesehatan.

"Misalnya posyandu dilaksanakan sebulan sekali pada waktu itu off. Ini sangat berpengaruh, tetapi untuk pemberian PMT masih bisa kita lakukan," kata dia.

"Sedikit berpengaruh pada edukasinya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com