Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Magelang, Warga Boleh Beli Minyakita Maksimal 2 Liter Per Hari

Kompas.com - 17/02/2023, 22:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, membatasi pembelian minyak goreng bermerek Minyakita maksimal 2 liter per hari.

Ini merupakan bagian dari pengawasan pemerintah terhadap peredaran minyak goreng bersubsidi. 

Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkop UKM Kabupaten Magelang, Pantjaraningtyas Putranto menjelaskan, minyak subsidi ada dua macam yaitu minyak kemasan dengan merek Minyakita dan minyak curah.

Baca juga: Ganjar soal Minyakita: Kami Perketat

Minyakita merupakan subsidi dari DMO (Domestic Market Obligation). Untuk yang minyak curah akan dipasang banner dengan tulisan "Dijual 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram".

"Untuk minyak rakyat atau subsidi kemasan, masyarakat hanya boleh membeli maksimal 2 liter saja dalam satu hari dengan harga Rp 14.000 per liter," kata Pantja, di sela-sela pengawasan dan droping minyak rakyat di Pasar Muntilan, Kabupaten Magelang, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Respons Lonjakan Harga Minyak, Ganjar Perketat Pengawasan Distribusi Minyakita ke Masyarakat

Pengawasan dan droping Minyakita di Pasar Muntilan dilakukan bersama jajaran Forkompimcam Muntilan dan tim satgas pangan Kabupaten Magelang.

Pantja menambahkan, Kabupaten Magelang menerima sebanyak 240 karton Minyakita atau setara 2.880 liter, yang disalurkan oleh CV Pelita Hati Magelang.

Dari 240 karton itu, pihaknya segera mendistribusikan di pasar-pasar pantauan. Dari 17 pasar yang ada di Kabupaten Magelang, terdapat 3 pasar pantauan yaitu Pasar Muntilan, Salaman, dan Grabag.

Sebanyak 10 kios di setiap pasar pantauan diberikan kuota 7 karton.

"Hari ini kita sedang melakukan evaluasi pengawasan di Pasar Muntilan. Di masing-masing pasar ada 10 toko per kios yang akan dipantau terus hingga nanti hari besar keagamaan, sampai dengan lebaran nanti. Mudah-mudahan stok aman harga stabil khusus untuk minyak subsidi," harapnya.

Pihaknya telah bersurat kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk meminta tambahan sehingga menjadi 750 karton. 

"(Dengan tambahan itu) sehingga di masing-masing pasar pantauan tidak hanya 10 kios saja yang mendapat droping minyak rakyat dan bisa lebih merata, namun kembali lagi tergantung stok yang diberikan kepada kita," ujarnya.

Distributor Minyak Tingkat II Pelita Hati, Yohanes Yuli menyebutkan, khusus untuk Pasar Muntilan telah di-droping minyak subsidi sebanyak 70 karton atau 840 liter.

Dalam waktu dekat, droping minyak subsidi dilanjutkan ke Pasar Salaman dan Pasar Grabag, Kabupaten Magelang.

Sementara, salah satu pemilik kios sembako di Pasar Muntilan, Titin berharap agar kegiatan droping minyak distribusi ini bisa lebih merata dan tidak hanya 10 kios saja yang mendapatkan.

"Harapan saya ya kalau bisa droping minyaknya merata, kalau memang belum bisa merata, ya satu kios tidak usah tujuh karton tapi satu atau dua karton saja biar kios yang lainnya juga mendapatkan droping minyak juga," ungkap Titin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com