YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mengeklaim perbedaan data dengan pemerintah pusat terkait data stunting.
Namun demikian, perlu dukungan semua pihak untuk mengurangi angka stunting secara menyeluruh.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan, dari data pemerintah pusat melalui survei gizi, angka stunting di Gunungkidul pada tahun 2021 mencapai 20 persen, dan tahun 2022 mencapai 23 persen.
Baca juga: Ganjar Gowes Semarang-Demak, Rayakan Ultah Megawati Bersama Ibu Hamil-Menyusui dengan Cegah Stunting
Sementara di Dinas Kesehatan Gunungkidul melalui semua puskesmas melakukan pengukuran terhadap ribuan balita diketahui ada penurunan dari tahun 2021 angka stunting 15,75 persen, turun pada tahun 2022 turun sedikit 15,37 persen.
"Sampel itu tidak banyak, memang ada kenaikan. Itu tidak masalah, yang terpenting kita punya by name by address yang harus kita intervensi," kata Dewi ditemui di Taman Budaya Gunungkidul, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Pernikahan Dini Kabupaten Malang Tertinggi di Jatim, DP3A Ingatkan Potensi KDRT dan Stunting
Dikatakannya, intervensi sudah rutin dilakukan, namun tidak bisa sendiri. Harus ada koordinasi tingkat sektoral, sehingga diperlukan dorongan semua pihak.
"(Penyebab stunting di Gunungkidul) paling banyak anemia, tapi penyebab tidak langsung remaja anemia misalnya ekonomi. Bagaimana asupan gizinya, termasuk sanitasi. Juga perilaku bagaimana pola makan, sehingga memengaruhi anemia," kata dia.
Pada Rabu ini, Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan dan Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono melepas bantuan makanan untuk penanganan stunting di Gunungkidul.
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan, tahap pertama menyalurkan 4.568 paket makanan jadi berupa telur, kacang hijau, dan vitamin. Rencananya akan diberikan 2 kali seminggu kepada masyarakat.
"Kami putuskan membuat program bantuan makanan ini, bekerja sama dengan pemerintah daerah. Rencananya ada 3 tahap, nanti akan kami evaluasi agar pelaksanaannya jadi lebih baik," kata Suwondo.
Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Puji Cahyono berharap bantuan stimulan ini bisa mendorong pemerintah daerah agar gencar menurunkan angka stunting.
"Anak-anak bisa tumbuh sehat dan bisa jadi penerus kita semua," kata dia.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, angka stunting di wilayahnya masih sekitar 15 persen dan bantuan ini diharapkan bisa menekan stunting.
"Diupayakan agar lebih rendah dari angka nasional yang di kisaran 14 persen," kata Sunaryanta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.